Perubahan Unsyiah

Prof Bachtiar Aly: Perubahan Unsyiah jadi USK Harus Dijelaskan Secara Gamblang kepada Publik

Tokoh Aceh yang pernah menyampaikan kuliah umum dan menjadi narasumber di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh mengatakan mengubah Unsyiah menjadi USK h

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
IST
Prof Dr Bachtiar Aly MA 

Laporan Fikar W Eda I Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Perubahan nama Unsyiah menjadi USK untuk sebutan Universitas Syiah Kuala harus diiringi dengan penjelasan yang terang benderang, sehingga publik mengetahui secara persis alasannya.

Demikian disampaikan Prof Dr H Bachtiar Aly MA, cendikiawan Indonesia kelahiran Banda Aceh 21 Desember 1949, yang juga alumnus Westfaelische Universitaet Muenster atau Mùnster University Jerman.

Tokoh Aceh yang pernah menyampaikan kuliah umum dan menjadi narasumber di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh mengatakan mengubah Unsyiah menjadi USK harus dijelaskan dengan baik.

"Agar publik tidak perlu merasa bertanya-tanya lagi," kata Bachtiar Aly di Jakarta, Senin (25/1/2021).

Menurutnya jangan sampai perubahan yang dilakukan justru menimbulkan polemik baru di tengah masyarakat.

Baca juga: Gerakan Nasional Wakaf Uang Diluncurkan, Jokowi: Potensi Wakaf Capai Rp 2.000 Triliun Per Tahun

Baca juga: Sertifikat Tanah Elektronik Berlaku Tahun Ini, Bisa Cegah Sengketa dan Praktik Mafia Tanah

Baca juga: Komjen Listyo Sigit Prabowo Bakal Dilantik Jadi Kapolri Hari Rabu 27 Januari 2021

Doktor Ilmu Komunikasi lulus tahun 1983 dengan yudisium Summa Cum Laude ini, mengatakan Tgk Syiah Kuala adalah nama lain dari Abdurrauf As Syingkili ulama, cendikiawan dan juga sastrawan besar yang kemudian dijadikan nama perguruan tinggi kebanggaan masyarakat Aceh.

"Kalau memang dalam dokumen awal tertera nama Universitas Syah Kuala bukan Universitas Syiah Kuala seperti yang diketahui umum selama ini, maka juga harus dijelaskan kepada publik dengan komunikasi yang baik," lanjut mantan Ketua Dewan Guru Besar FISIP Universitas Indonesia, Duta Besar RI untuk Republik Arab Mesir merangkap Somalia dan Djibouti 2002-2005 dan mantan Anggota DPR RI dua periode ini.

Ia mencontohkan nama Universitas Padjadjaran tetap disingkat Unpad meski sudah ada ejaan yang disempurnakan atau EYD bahwa penulisan tidak lagi menggunakan "dj."

"Singkatan untuk Universitas Pajajaran tetap Unpad," kata Prof Bachtiar Aly yang kini menjabat Wakil Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan (K3) MPR RI.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved