Berit Abdya
Ekses Bocah 6 Tahun Meninggal, Kadinkes Abdya Sidak Puskesmas Manggeng, Safliati: Petugas Teledor!
Kadinkes Abdya, Safliati, SST, MKes melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Manggeng, Selasa (26/1/2021) siang.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Saifullah
Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya (Kadinkes Abdya), Safliati, SST, MKes melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Manggeng, Selasa (26/1/2021) siang.
Sidak yang dilakukan itu menanggapi adanya kejadian seorang pasien bernama Zaky (6), bocah asal Gampong Payah, Kecamatan Manggeng yang meninggal dunia, diduga karena tidak mendapatkan pelayanan maksimal dari puskesmas tersebut.
"Iya, hasil sidak tadi, benar kejadian tersebut dan pasien itu datang dengan gejala demam, pilek, dan riwayat sakit bawaan," ujar Safliati SST MKes kepada Serambinews.com, Selasa (26/1/2021).
Safliati membantah bahwa Zaky tidak dilayani saat tiba ke Puskesmas Manggeng. Namun, Kadinkes mengakui pelayanan tidak maksimal karena kondisi pasien yang menderita penyakit bawaan.
"Ada dicoba pasang infus tapi gagal, sehingga disarankan rujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan," ungkapnya.
Baca juga: Istri Tikam Suami Usai Lihat Foto Bersama Wanita di Ponsel, Ternyata Itu Foto Lama Mereka Berdua
Baca juga: Enam Tahun Lumpuh dan tak Bisa Berjalan, Ramlah Menangis Terima Bantuan Kursi Roda
Baca juga: Kamis Lusa, 268 CPNS Pemkab Pidie Terima SK, Gaji Dibayar Februari 2021
Pun demikian, Safliati menyesalkan, sikap dan keteledoran petugas yang tidak membawa pasien menggunakan ambulans dan tidak melakukan pendampingan saat pasien dirujuk ke RSUTP.
"Itu jelas keteledoran petugas kita, tidak boleh pasien dirujuk menggunakan mobil pribadi. Tadi saya minta kepada kapus (kepala puskesmas), itu kejadian pertama dan terakhir kalinya, dan kita minta terhadap puskesmas lain juga begitu," tegasnya.
Ia mengakui, selama beberapa bulan ke depan, akan terus mengawasi dan melakukan pembinaan terhadap Puskesmas Manggeng. "Iya, terhadap petugas akan kita lakukan pembinaan," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pelayanan kesehatan di Puskesmas Manggeng dinilai sangat mengecewakan.
Pasalnya, Salman, salah seorang warga Payah Kecamatan Manggeng, harus kehilangan anaknya Zaki (6), setelah tidak mendapatkan pelayanan maksimal dari puskesmas tersebut.
Baca juga: Eks Kepala Intelijen Nilai AS tak Akan Bekerja Sama dengan Turki dalam Masalah Pembelian S-400 Rusia
Baca juga: Abdya Tetapkan 15 Titik Lokasi Suntik Vaksin Covid-19, Ini Kriteria Warga tak Mendapat Vaksinasi
Baca juga: Petani India Mengamuk, Memboyong Ribuan Traktor ke New Delhi, Memprotes UU Reformasi Pertanian
Kejadian itu berawal saat Salman membawa anaknya berobat ke Puskesmas Manggeng gara-gara mengalami gangguan pernapasan pada Senin (25/1/2021) malam sekira pukul 22.30 WIB.
Setiba di Puskesmas Manggeng, anak Salman bukan mendapatkan penanganan langsung dari petugas, malah mereka diminta membawa Zaki untuk dirujuk ke RSUTP.
"Hampir satu jam di puskesmas, yang ada dipegang tangan, selanjutnya disuruh pergi ke Rumah Sakit Teungku Peukan," ujar Salman, orangtua korban didampingi Hirman, perangkat Desa Payah kepada Serambinews.com, Selasa (26/1/2021).
Perintah berobat dari petugas ke rumah sakit, beber Salman, juga tidak disertai memberikan arahan dan memberikan fasilitas ambulans. Sehingga, pihaknya harus menunggu hampir satu jam di puskesmas tersebut.