Breaking News

Fenomena Tanah Bergerak

Didampingi Kalak BPBA, Gubernur Tinjau Lokasi Tanah Bergerak di Lamkleng, Bantu Korban Terdampak

"Selain melihat langsung kondisi terkini pergerakan tanah (baik rekahan maupun kedalaman termasuk dampaknya), Gubernur juga menemui korban terdampak."

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
BPBA/For Serambinews.com
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Wakil Bupati Aceh Besar, Kalak BPBD Aceh Besar, Kalak BPBA, Unsur Muspika Kuta Cot Glie, dan berbagai pihak lainnya saat berkunjung untuk melihat langsung fenomena tanah bergerak di Gampong Lamkleng, Rabu (27/1/2021). 

"Selain melihat langsung kondisi terkini pergerakan tanah (baik rekahan maupun kedalaman termasuk dampaknya), Gubernur juga menemui korban terdampak."

Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Fenomena tanah bergerak di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie mendapat perhatian serius Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT.

Didampingi Kepala Pelaksana (Kalak) BPBA, Dr. Ir. Ilyas MP, Rabu (27/1/2021), Gubernur Nova Iriansyah memantau langsung fenomena menghebohkan yang menyedot perhatian masyarakat dan peneliti tersebut.

Kedatangan Gubernur Nova dan rombongan disambut oleh Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk Husaini A Wahab.

Di lokasi juga sudah menunggu Kalak BPBD Aceh Besar Farhan AP, Camat Kuta Cot Glie Imam Munandar, S.STP dan Keuchik Lamkleng bersama jajarannya.

Baca juga: Laga Tandang Melawan Meulaboh Old Star, Manajemen Persiraja FC Boyong 30 Pemain ke Aceh Barat

Kunjungan Gubernur Nova Iriansyah ke Gampong Lamkleng juga didampingi Ketua TP-PKK Aceh, Dr Dyah Erti Idawati MT.

Selain melihat langsung kondisi terkini pergerakan tanah (baik rekahan maupun kedalaman termasuk dampaknya), Gubernur Aceh juga menemui korban terdampak sekaligus memberikan bantuan.

Kalak BPBA, Abi Ilyas mengatakan, ada 18 KK/71 jiwa dari 14 rumah yang saat ini ditampung di tenda pengungsian guna menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.

Baca juga: Kecewa Ajakan Hubungan Intim Ditolak, Suami Tega Bacok Istri hingga Tewas, Begini Kronologisnya

Bantuan yang diberikan berupa satu unit tenda pengungsi , dua unit toilet portable , paket pangan serta family kit masing-masing berjumlah 18 paket.

Pada kesempatan itu, istri Gubernur Aceh secara pribadi memberikan santunan uang Rp 10 juta.

Pergeseran tanah aktif terus terjadi setiap hari.

Update informasi yang dilansir Serambinews.com sebelumnya menyebutkan, tim Universitas Syiah Kuala (USK) berupaya mencitrakan lapisan bumi di area longsor Gampong Lamkleng, Aceh Besar.

Baca juga: Warga Arungi Sungai untuk Menyeberang Selama 17 Tahun, Nova Janjikan Perampungan Jembatan Panca Kubu

Tim pencitraan lapisan bumi tersebut dipimpin oleh Dr Muksin Umar selaku Koordinator Pusat Mitigasi Bencana Geologi, Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) USK.

"Saat turun ke lapangan, Rabu (27/1/2021) kami dibantu oleh Prof Dr Muhammmad Syukri, Zulfadhli MSc, dan Ibnu Rusydy MSc. Semuanya merupakan peneliti TDMRC yang juga staf pengajar Teknik Geofisika USK," kata Dr Muksin Umar.

Tim tersebut, lanjut Muksin, dibantu oleh mahasiswa S1 dan S2 Program Studi Fisika, serta mahasiswa Teknik Geofisika USK.

Pengukuran, kata Muksin, berlangsung dari pagi hingga sore dari ujung barat sampai ke timur desa tersebut.

Selain mengukur, tim juga mengkaji struktur lapisan bumi di sepanjang 7 line, baik yang sejajar dengan jalan Gampong Lamkleng maupun yang memotong jalan desa atau tegak lurus dengan sungai (Krueng Aceh).

Menurut Muksin, lapisan bumi di area longsor tersebut dikaji menggunakan dua metode geofisika, yaitu menggunakan ground penetrating radar (GPR) dan geolistrik.

Alat GPR ini fungsinya mencitrakan lapisan bumi berdasarkan pemantulan gelombang elektromagnetik, sedangkan alat geolistrik menyediakan informasi struktur tanah atau batuan berdasarkan sifat kelistrikannya.

"Hasil analisis sementara pencitraan lapisan bumi menggunakan GPR menunjukkan bahwa struktur bumi di sepanjang jalan desa memiliki kesamaan dari ujung barat hingga ujung timur desa tersebut," katanya.

Baca juga: Jangan Sepelekan, 10 Penyakit Ini Bisa Merenggut Nyawa Manusia Dalam Waktu 24 Jam

Selain itu, secara tegak lurus arah sungai, tim menemukan adanya potensi bidang gelincir longsoran yang jelas tergambar dari hasil pencitraan.

Pola potensi bidang gelincir ini, lanjut Muksin, hampir sama dari ujung barat hingga ujung timur tebing desa tersebut.

Secara pengamatan langsung, tim peneliti juga menemukan ada retakan-retakan kecil lainnya di belakang rumah warga, terutama yang mengarah dari timur ke barat.

"Namun, hasil analisis data lebih detail akan diketahui dalam beberapa hari ke depan, mengingat banyaknya data yang direkam dan baru selesai pada Rabu sore," kata Muksin.

Baca juga: Air dan Lumpur Mulai Keluar dari Bagian Bawah Tanah Bergerak

Ia tambahkan bahwa saat survei lapangan, tim dibantu oleh Kepala dan Sekretaris Desa Lamkleng, serta aparat desa lainnya.

Kepada kepala desa dan aparat desa, tim peneliti juga menunjukkan hasil analisis data sementara berupa bentuk lapisan bawah permukaan di Gampong Lamkleng.

Kajian lapisan bumi ini, menurut Muksin, dilakukan secara lebih luas, meliputi hampir semua area desa, baik yang sudah maupun yang belum terdampak longsor.

"Hasil penelitian ini akan dipadukan dengan hasil kajian yang dilakukan oleh tim USK lainnya menggunakan metode berbeda, seperti geologi, hidrogeologi, dan geofisika lainnya," ucap Muksin.

Baca juga: Data Sementara Donasi Aceh untuk Korban Gempa Sulbar Capai Rp 800 Juta Lebih

Berdasarkan hasil analisis gabungan nantinya, kata Muksin, tim USK akan membuat rekomendasi komprehensif kepada pemerintah untuk mitigasi bencana longsor di Lamkleng.

Sebelumnya, Kalak BPBD Aceh Besar, Farhan AP mengatakan, pihak Pemkab Aceh Besar memang sangat menunggu hasil kajian final dan komprehensif dari tim gabungan USK.

Hasil kajian itu nantinya akan dijadikan rujukan utama oleh Pemkab Aceh Besar dalam menangani para penduduk yang harus mengungsi dari blok longsoran Gampong Lamkleng. Apakah mereka harus direlokasi permanen ke tempat lain atau hanya untuk sementara.

Hingga hari ini, jumlah warga yang mengungsi dari blok longsoran masih 71 jiwa. Mereka berasal dari 14 rumah yang berada di blok atau sejajar dengan alur longsoran. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved