Berita Aceh Besar

Warga Arungi Sungai untuk Menyeberang Selama 17 Tahun, Nova Janjikan Perampungan Jembatan Panca Kubu

Tiba di lokasi, Nova bersama istri langsung mendengar keluh kesah warga karena tidak adanya jembatan penghubung di lokasi itu sejak bertahun-tahun.

Penulis: Subur Dani | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meninjau Jembatan Panca-Panca Kubu di Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar, Rabu (27/1/2021). 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama istri, Dyah Erti Idawati meninjau jembatan Panca-Panca Kubu di pedalaman Aceh Besar, tepatnya di Kecamatan Lembah Seulawah, Rabu (27/1/2021).

Didampingi Asisten II Pemerintah Aceh Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Ir Mawardi, Plt Kadis PUPR yang juga bernama Ir Mawardi, Gubernur dan rombongan disambut Camat Lembah Seulawah, Ilyas, Keuchik Panca, Abdul Wahab, dan masyarakat setempat.

Kedatangan Nova bersama rombongan ke tempat itu memang khusus untuk meninjau langsung lokasi jembatan yang menghubungkan Panca-Panca Kubu di Kecamatan Lembah Seulawah.

Tiba di lokasi, Nova bersama istri langsung mendengar keluh kesah warga karena tidak adanya jembatan penghubung di lokasi itu sejak bertahun-tahun.

Setidaknya, sudah hampir 17 tahun, warga di dua desa ini harus mengarungi sungai untuk menyeberang, baik dari desa Panca ke Panca Kubu atau sebaliknya.

Baca juga: Hasil dan Klasemen Sementara BWF World Tour Finals 2020, Ahsan/Hendra Raih Kemenangan Pertama

Baca juga: 2 Alasan Nindy Ayunda Gugat Cerai Suami, Sebut KDRT Sampai Terluka Parah, Askara Berharap Bisa Rujuk

Baca juga: Mantap! PAG Sukses Lakukan Pengapalan LNG Cargo Perdana dengan Tujuan Internasional

Keuchik Desa Panca, Abdul Wahab kepada Gubernur menjelaskan, anak-anak sekolah di Desa itu selama ini saban pagi menyeberangi sungai. Begitu juga saat pulang sekolah.

"Pagi diseberangi orang tua, pulang begitu juga. Yang paling susah kami kalau air sungainya lagi tinggi atau banjir, itu susah sekali," kata Abdul Wahab.

Senada dengan Keuchik Panca, Keuchik Gampong Panca Kubu, Nur Tamren mengatakan, sebelumnya ada warganya yang meninggal tahun lalu karena terserat arus sungai saat menyeberang.

"Ada juga warga meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit karena proses penyeberangan yang lama di sungai. Hasil panen kami juga kerap membusuk sebab saat panen kemudian tidak bisa kita bawa karena air sungai tinggi," ujar Nur Tamren.

Dahulu, katanya, ada satu jembatan gantung yang menghubungkan dua desa itu. Namun pada 2004 silam, jembatan yang menjadi akses masyarakat itu ambruk karena diterjang banjir.

Baca juga: Jangan Sepelekan, 10 Penyakit Ini Bisa Merenggut Nyawa Manusia Dalam Waktu 24 Jam

Baca juga: Ketua Komite 1 DPD RI Fachrul Razi Apresiasi Menteri Desa Atas Program SDGs Desa

Baca juga: Diana Pungky, Pemeran Jinny Oh Jinny? Kecantikannya Tak Pudar di Usia 46 Tahun

Beberapa tahun setelah itu, tepatnya pada 2008, Pemerintah Aceh membangun jembatan rangka baja. Sayangnya, hingga kini hanya setengah jembatan yang rampung dibangun.

Mendengar keluh kesah warga, Gubernur Nova langsung menegaskan, bahwa pembangunan jembatan itu akan segera dilanjutkan.

Namun, kepada warga sekitar, Nova menjelaskan bahwa pembangunan jembatan itu seyogyanya wewenang pemerintah kabupaten.

"Terkait jembatan Panca Kubu ini agak terlambat informasi ke kita. Ini sebenarnya kewenangan kabupaten, tapi bisa kita bangun melalui dana otonomi khusus Aceh (DOKA)," kata Nova.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved