Kajian Islam
Makan Telur Ayam dan Bebek Mentah? Bagaimana Hukumnya Menurut Islam, Simak Penjelasan Buya Yahya
Memakan telur mentah, tidak asing lagi bagi siapapun. Lalu dalam islam bagaimana hukumnya memakan telur mentah?
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
Konsumsi telur mentah tak dianjurkan karena berisiko terinfeksi Salmonella.
Salmonella adalah suatu bakteri yang dapat menimbulkan keracunan (Salmonella food poisoning) dengan gejala-gejala, sebagai berikut:
- Mual-mual
- Muntah
- Sakit perut
- Sakit kepala
- Kedingininan
- Demam
- Diare
Salmonella ini dapat dinonaktifkan dengan pemanasan.
Baca juga: Orang Mati Suri Ceritakan Tentang Alam Barzakh, Bisakah Kita Percaya ? Simak Penjelasan Buya Yahya
Untuk menghindari terjadinya keracunan Salmonella, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) sendiri mengharuskan melakukan pemanasan (pasteurisasi) selama 3,5 menit pada suhu 56,70 derajat Celsius atau 6,2 menit pada suhu 55,50 derajat Celsius untuk putih telur, dan 6,2 menit pada suhu 60 derajat Celsius untuk telur utuh.
Untuk menghindari terjadinya keracunan Salmonella, apabila telur yang akan dikonsumsi dalam keadaan kotor, lebih baik tidak dimakan dalam keadaan mentah, meski ditujukan untuk orang dewasa.
Makan telur mentah juga bisa sebabkan kelainan saraf
Di dalam putih telur terdapat avidin, yakni zat protein yang dapat memberikan pengaruh-pengaruh negatif bagi tubuh karena kemampuannya mengikat biotin.
Biotin juga dikenal sebagai vitamin B7 yang larut dalam air.
Vitamin ini diperlukan tubuh dalam proses metabolisme dan pencernaan gula dalam darah.
Sayangnya, biotin akan terikat kuat oleh avidin sehingga tidak dapat diserap oleh usus dan pada akhirnya dikeluarkan bersama feses.
Daya cerna yang rendah menunjukkan makin banyak bagian makanan yang terbuang ke feses.
Avidin ini diketahui dapat menyebabkan keracunan.
Gejala keracunan avidin, di antaranya yakni:
- Dermatitis
- Kebotakan
- Kelainan saraf
Baca juga: Orang Mati Suri Ceritakan Tentang Alam Barzakh, Bisakah Kita Percaya ? Simak Penjelasan Buya Yahya
Dosis keracunan selain dipengaruhi oleh aktivitas avidin dalam telur (karena proses pengolahan atau pemanasan) dan jumlah telur yang dikonsumsi, juga sangat dipengaruhi oleh kadar biotin dalam darah.
Maka dari itu, tidak setiap orang yang mengonsumsi telur akan menderita keracunan.