Internasional
AS Mengeluarkan Peringatan Teror Dari Kelompok Ekstremis Dalam Negeri
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan peringatan terorisme nasional. Hal itu mengutip potensi ancaman dari ekstrimis anti-pemerintah
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan peringatan terorisme nasional.
Hal itu mengutip potensi ancaman dari ekstrimis anti-pemerintah domestik yang menentang Joe Biden sebagai presiden.
Para ekstremis yang berani dalam serangan mematikan 6 Januari 2021 di Kongres oleh para pendukung mantan presiden Donald Trump yang marah dapat melakukan serangan.
Dilansir AP, Kamis (28/1/2021), terutama terhadap pejabat terpilih dan fasilitas pemerintah, kata peringatan itu.
Peringatan itu muncul ketika pihak berwenang di California menuduh seorang pendukung dan pengikut Trump dari kelompok milisi sayap kanan memiliki lima bom pipa rakitan.
Dia mendapat tuduhan akan menyerang Demokrat.
Baca juga: Pejabat Tinggi Keamanan Capitol AS Minta Maaf, Gagal Cegah Kerusuhan 6 Januari 2021
Buletin Sistem Penasihat Terorisme Nasional mengatakan ancaman serangan bisa bertahan selama berminggu-minggu, setelah pelantikan Biden 20 Januari 2021 dan penyerbuan Capitol AS.
"Informasi menunjukkan bahwa beberapa ekstremis kekerasan bermotivasi ideologis dengan keberatan terhadap pelaksanaan otoritas pemerintah dan transisi presiden," kata Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.
"Juga ada keluhan yang dirasakan lainnya yang dipicu oleh narasi palsu, dapat terus bergerak untuk menghasut atau melakukan kekerasan," tambahnya.
Beberapa kekhawatiran keamanan seputar persidangan pemakzulan Trump dimulai pada minggu kedua Februari 2021.
Baca juga: Donald Trump Dituduh Membiayai Penyerbuan Gedung Capitol AS 6 Januari 2021
Trump telah didakwa oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan penghasutan pemberontakan karena diduga mendorong serangan terhadap Capitol.
Tetapi, petinggi AS mengatakan tidak memiliki informasi yang menunjukkan ancaman spesifik dan kredibel.
"Namun, kerusuhan dengan kekerasan terus berlanjut dalam beberapa hari terakhir ini," kata pejabat itu.
"Kami tetap prihatin bahwa individu yang frustrasi dengan pelaksanaan otoritas pemerintah dan transisi presiden," tambahnya.
"Juga akan dapat terus memobilisasi berbagai aktor yang bermotivasi ideologis untuk menghasut atau melakukan kekerasan," katanya.
Baca juga: Mantan Wartawan Perang Beberkan Video Penyerbuan Gedung Capitol AS
Peringatan itu datang dua hari setelah Pentagon mengatakan ribuan pasukan Garda Nasional yang dikerahkan di Washington untuk pelantikan Biden akan tetap berada di ibu kota hingga Maret 2021.
Intelijen FBI telah mengeluarkan tentang potensi ancaman dari kelompok ekstremis dalam negeri.(*)