Internasional

Lebanon Relatif Tenang, Seusai Kerusuhan Yang Menewaskan Satu Pria

Lebanon mulai relatif tenang pada Kamis (28/1/2021) pagi, seusai kerusuhan mematikan pada Rabu (27/1/2021) malam.

Editor: M Nur Pakar
AP
Polisi mengeluarkan sebuah mobil yang dibakar pengunjuk rasa di Tripoli, Lebanon utara, Kamis (28/1/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Lebanon mulai relatif tenang pada Kamis (28/1/2021) pagi, seusai kerusuhan mematikan pada Rabu (27/1/2021) malam.

Para pelayat di Lebanon utara pada Kamis (28/1/2021) mengistirahatkan seorang pria berusia 30 tahun tewas dalam konfrontasi dengan kekerasan pada hari sebelumnya.

Antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan.

Kerusuhan terbaru terjadi ketika negara itu bergulat dengan pandemi dan ekonomi terburuk.

Lebih dari 220 lainnya terluka dalam bentrokan di kota Tripoli ketika rasa frustrasi memuncak di tengah kondisi kehidupan yang memburuk dan tindakan penguncian virus Corona yang ketat.

Baca juga: Lebanon Perpanjang Lokcdown Hingga Februari, Jumlah Kasus Kematian Virus Corona Meningkat

Kekerasan menandai peningkatan serius dalam protes yang dimulai Senin (25/1/2021) dan berlanjut selama tiga hari berturut-turut hingga Rabu (27/1/2021) malam.

Mereka mengecam penutupan berkepanjangan yang memperburuk kondisi yang sudah mengerikan di tengah krisis ekonomi dan keuangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tripoli, kota terbesar kedua di Lebanon dan termiskin, telah menjadi pusat demonstrasi dan kerusuhan terhadap kelas politik Lebanon.

Puluhan pria muda telah mengambil bagian dalam protes malam, melemparkan batu ke pasukan keamanan dan dalam beberapa kasus membakar kendaraan.

Pada Rabu, pengunjuk rasa berulang kali mencoba masuk ke gedung kota.

Baca juga: Lebanon Pesan 2,1 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer, Diperkirakan Tiba Februari 2021

Beberapa orang melemparkan granat tangan ke arah pasukan keamanan, yang membalas dengan meriam air, tembakan gas air mata dan akhirnya, peluru tajam.

Kantor Berita Nasional mengatakan 226 orang terluka dalam konfrontasi itu, termasuk 26 polisi.

Seorang pria berusia 30 tahun, Omar Taibi, meninggal karena luka-luka.

Palang Merah mengatakan telah mengangkut 35 orang yang terluka ke rumah sakit.

Pada Kamis (28/1/2021) pagi, aparat keamanan membawa bala bantuan dan memasang kawat berduri di sekitar gedung kotapraja yang dikenal sebagai Serail.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved