Breaking News

Tragedi Arakundo

Hari ini, 22 Tahun yang Lalu, Tragedi Arakundo 3 Februari 1999, Jembatan Arakundo Berlumuran Darah

Warga memperkirakan darah segar yang membasahi besi jembatan tersebut merupakan darah korban tragedi di Simpang Kuala Idi Cut.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
ARSIP HARIAN SERAMBI INDONESIA
Sejumlah warga memenuhi jembatan Arakundo. Sebab di lokasi inilah gencar dilakukan pencarian mayat korban pembantaian Idi Cut, Aceh Timur yang setelah dibantai dibuang ke Sungai Arakundo. Lokasi ini terpaut 23 kilometer dari tempat kejadian pada 3 Februari 1999 silam. 

Warga memperkirakan darah segar yang membasahi besi jembatan tersebut merupakan darah korban tragedi di Simpang Kuala Idi Cut.

Ada dugaan truk yang datang malam itu membawa korban tewas yang kemudian dicampakkan ke Sungai Arakundo.

Apalagi selain dua korban tewas (pada saat itu baru ditemukan dua dari tujuh korban), dalam tragedi Idi Cut masih sangat banyak warga yang dilaporkan hilang.

Karenanya temuan darah itu membuat geger masyarakat di sana.

Hingga pukul 18.00 WIB kemarin (ketika itu), banyak warga Kecamatan Julok dan Simpang Ulim yang datang menyaksikan darah yang sangat mencurigakan itu.

Mengenang 16 Tahun Kepergian Ishak Daud, Sang Panglima GAM yang Meninggal Bersama sang Istri

Alm Tgk Ishak Daud di Mata Pengawalnya, Sosok Pemberani dan Selalu Ingatkan Pasukan GAM untuk Shalat

Beberapa warga mencoba menyisir Sungai Arakundo menggunakan sampan kecil, namun tidak ada temuan yang mengejutkan

Sementara itu, beberapa warga Kecamatan Darul Aman, Nurussalam, Julok, Idi Rayeuk, Simpang Ulim, dengan hati gundah datang ke Puskesmas Idi Cut dan Idi Rayeuk.

Mereka mencari keluarganya yang hilang.

Muhammad Amin, misalnya, mencari anaknya Rusli (16) yang hilang dalam tragedi Idi Cut.

Menurut Muhammad Amin, sang anak minta izin pergi ke acara ‘Dakwah Aceh Merdeka’ bersama temannya dan ternyata sampai pagi hari itu tidak kembali.

Peristiwa yang sama ikut dialami keluarga A Wahab dan Ny Hasanah (30).

Anak mereka, Mukadir (14), penduduk Desa Seuneubok Aceh Idi Cut hilang belum diketahui.

Menurut teman korban, sekitar pukul 21.30 WIB, putranya itu masih duduk di kios warga di kawasan Simpang Kuala Idi Cut, lokasi peristiwa itu.

Begini Hidup Ambiya & Adiknya Setelah 16 Tahun Panglima GAM WIlayah Peureulak Tgk Ishak Daud Syahid

Kisah Junizar, Anak Mantan Kombatan GAM, Ayahnya Meninggal Tertembak

Namun sampai kemarin sore (hari itu) keluarga A Wahab masih mencari anaknya ke berbagai Puskesmas dan belum ditemukan.

Akhir Desember 1998 lalu, sebanyak lima anggota ABRI korban sweeping Lhoknibong ditemukan di Sungai Arakundo.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved