Berita Lhokseumawe
Ketua DPRK Lhokseumawe: PLTMG Arun 2 Ingkar Janji Terkait Uji Kebisingan
Warga Desa Meuria Paloh, Lhokseumawe, kembali mengeluhkan tentang kebisingan dan getaran yang diduga berasal dari mesin PLTMG Arun 2.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Warga Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, kembali mengeluhkan tentang kebisingan dan getaran yang diduga berasal dari mesin PLTMG Arun 2 yang terletak di desa tersebut.
Disamping itu, Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf, mengatakan kalau pihak perusahaan telah ingkar janji, karena pada Januari 2021 lalu belum melakukan uji kebisingan dan getaran saat 13 mesin yang ada di PLTMG Arun 2 dihidupkan.
Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail A Manaf, Jumat (5/2/2021), menyebutkan, dasarnya untuk melakukan pengujian kebisingan dan getaran, telah turun tim Surveyor Indonesia pada 8-9 November 2020. Pengujian dilakukan terhadap delapan mesin, bukan 13 mesin.
"Sehingga saat pemaparan hasil pengujian terhadap delapan mesin pada 8 Januari 2021 lalu, kebisingan dan getaran masih diambang batas," katanya.
Namun saja, saat pertemuan tersebut, lanjut Ismail A Manaf, pihak PLTMG Arun 2 berjanji, uji kebisingan dan getangan ulang saat 13 mesin hidup akan dilakukan pada Januari 2021 juga. Namun sampai ini belum dilakukan.
"Jadi kita nilai pihak PLTMG Arun 2 ingkar janji. Bahkan sekarang ini saya kembali dapat laporan kembali terjadi kebisingan," tegasnya.
Karena itu, pihajnya mendesak pihak Dinas Lingkungan Hidup Lhokseumawe untuk segera memanggil pihak PLTMG Arun 2 untuk menuntaskan hal ini.
"Kita dukung sepenuhnya kehadiran PLTMG Arun 2. Tapi ajngan sampai mengganggu lingkungan. Jadi tuntaskan dan jangan berulang persoalan kebisingan dam getaran," pungkas Ismail A Manaf.
Sebelumnya, Peutuha Peut Desa Meuria Paloh, Muhammad MY, menjelaskan, dasarnya persoalan kebisingan dan getaran yang diduga disebabkan dari mesin PLTMG Arun 2 sudah terjadi sejak Mei 2020 lalu. Sehingga sempat dilakukan pertemuan antara warga dengan pihak perusahaan untuk mencari solusi.
Hingga puncaknya pada Selasa (13/10/2021) pagi, warga pun berdemo ke PLTMG Arun 2.
"Setelah ada aksi demo tersebut, baru kebisingan dan getaran sempat hilang. Namun pada November 2020 hingga sekarang, warga kami pun kembali sering mengeluh tentang getaran dan kebisingan. Terparah kembali dirasakan pada 27 Januari 2021 malam dan 3 Februari 2021 sore," katanya.
Jadi, Muhammad My menilai, proses mediasi dan hingga sampai adanya uji kebisingan yang difasilitasi Pemerintah Kota Lhokseumawe, sampai saat ini belum membuahkan hasil. Warga masih merasakan getaran dan kebisingan. "Intinya warga hanya mengharap agar tidak ada lagi kebisingan dan getaran," tegasnya.(*)
• Terkait Kebisingan dan Getaran dari PLTMG Arun 2 Ingkar Janji, Ini Jawaban Pihak Operator
• Warga Kembali Keluhkan Kebisingan dan Getaran Dari PLTMG Arun 2 Lhokseumawe
• Remaja 18 Tahun Punya Mobil Sport dan Hidup Mewah, Polisi Ungkap Rahasia Sumber Penghasilannya
• Oknum Kepala Desa di Subulussalam Diamankan Polisi, Saat Penangkapan Pelaku Narkoba
• TERUNGKAP! Ternyata Ini Penyebab Wanita Lebih Mudah Kedinginan Dibanding Pria