Luar Negeri
Kisah Abdul Kader Lulusan S2 di Jerman, Lamaran Pekerjaan Ditolak 800 Kali, Kini Masih Menganggur
Setelah itu, pria asal Suriah berusia 29 tahuni itu telah megajukan sekitar 800 lamaran pekerjaan dan melakukan 80 wawancara.
Pekerjaan paruh waktu di restoran biasanya diisi mahasiswa internasional menghidupi diri mereka.
April 2020, Pemerintah Jerman memasukkan orang asing dalam program pinjaman tanpa bunga untuk pelajar.
Akses ke bantuan pengangguran bagi lulusan asing juga bergantung pada durasi tinggal di Jerman selama lima tahun.
Ini berarti banyak lulusan magister yang dirugikan.
Hingga saat ini, Tizini terus bertahan hidup melalui transfer bulanan dari saudaranya.
Setelah menginvestasikan begitu banyak waktu dan uang lebih dari 10.000 euro (Rp 168 juta) untuk belajar di Jerman, kembali ke Suriah bukanlah pilihan bagi Tizini.
“Tidak ada cara untuk hidup selain menunggu bantuan orang lain. Saya memberikan semua yang saya bisa, tetapi semuanya sia-sia,” tutur Tizini.
• Ibu Profesor yang Putar Balik Sembarangan Polisikan Si Perekam Video, Diklakson Langsung Mengamuk
• Kepala BNPT Boy Rafli Amar Sebut 2 Ribu Orang Indonesia Terkait Kasus Terorisme
• Kisah Khairunnisa Jadi Hafizah 30 Juz Al-Quran di Usia 18 Tahun, Berawal Keinginan Sang Ayah
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Lulusan S2 di Jerman yang Ditolak 800 Kali karena Pandemi Covid-19"