Internasional

Pengadilan Inggris Segera Dengarkan Kesaksian Tuduhan Genosida China ke Kaum Muslim Uighur

Pengadilan independen Inggris akan menetapkan dugaan pelanggaran HAM China terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

Editor: M Nur Pakar
AP/File
Kaum Uighur yang tinggal di Turki membawa bendera Turkestan Timur, meneriakkan slogan-slogan anti pemerintah-China di Istanbul pada 6 November 2018 atas penindasan terhadap kelompoknya di Provinsi, Xinjiang, China. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Pengadilan independen Inggris akan menetapkan dugaan pelanggaran HAM China terhadap Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.

Bisa saja sebagai tindakan genosida, seusai mendengarkan puluhan saksi ketika menggelar dengar pendapat publik pertama di London pada Mei 2021.

Penyelenggara Nick Vetch mengatakan panel beranggotakan delapan orang bertindak sebagai juri telah difinalisasi.

Dilansir AP, Jumat (5/2/2021), para peneliti pengadilan tersebut sedang memilah-milah sekitar 1.500 dokumen dan bukti yang diajukan dari berbagai negara.

Pengadilan tersebut, yang tidak memiliki dukungan pemerintah, akan dipimpin oleh pengacara terkemuka Geoffrey Nice.

Sebelumnya memimpin penuntutan terhadap mantan Presiden Serbia Slobodan Milosevic dan bekerja di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Turki Buru Kaum Uighur, Deportasi ke China Dengan Imbalan Vaksin Covid-19

Anggota panel akan mempertimbangkan tuduhan, pihak berwenang China melakukan kejahatan terhadap minoritas Uighur.

Seperti penyiksaan, pemerkosaan, perbudakan, pemisahan paksa anak-anak dari orang tua mereka dan sterilisasi paksa.

Meski keputusan pengadilan tidak mengikat pemerintah manapun, penyelenggara berharap proses pengungkapan bukti secara terbuka akan memaksa tindakan internasional.

Dalam menangani dugaan pelanggaran keras di Xinjiang, China.

Sekitar 30 saksi dan ahli diharapkan memberikan bukti pada audiensi publik pertama, yang ditetapkan dari 7 Mei hingga 10 Mei 2021 di pusat kota London.

Sesi kedua diharapkan berlangsung pada pertengahan September 2021.

Pengadilan berharap untuk mengeluarkan keputusan pada akhir tahun ini.

"Kesaksian saksi tertulis termasuk pengajuan dari orang-orang yang memiliki pengalaman langsung atau pengalaman tangensial, menuduh kerabat atau anggota keluarga hilang," kata Vetch.

Bukti akan dipertimbangkan oleh panel yang terdiri dari akademisi, pengacara, dan mantan diplomat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved