Viral Medsos
Viral Banjir Berwarna Merah di Pekalongan, Ini Penyebabnya
air banjir yang merendam Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, memang berwarna merah.
SERAMBINEWS.COM - Banjir sedang banyak melanda di kawasan Indonesia.
Namun, banjir di kawasan Pekalongan menjadi sorotan.
Fenomena air banjir berwarna merah darah di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Hari ini, Sabtu (6/2/2021), air banjir yang merendam Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, memang berwarna merah.
Air warna merah itu membanjiri Jalan Pelita III, Kelurahan Jenggot.
Kemudian Jalan KH Akrom Khasani gang Ponpes Syafi'i Akrom.
Di Jalan Pelita 3, warna merah sudah tidak terlalu pekat.
Namun, di Jalan KH Akrom Khasani masih pekat.
"Ini fenomena banjir berwarna merah yang pertama kali terjadi.
• Atta Halilintar Tolak Rp 10 Miliar Ketimbang Aurel Hermansyah Beradegan Ciuman
• Moeldoko Rileks Menyeruput Kopi: Aku Nambah Kopi, Ada yang Semakin Grogi
Kalau banjirnya sudah sering," kata Ilyas (30) warga Kelurahan Jenggot kepada Tribunjateng.com.
Menurutnya, banjir ini mulai berwarna merah sekitar pukul 10.00 WIB.

"Pagi tadi sekitar pukul 07.00, air masih jernih.
Terus sekitar pukul 10.00 air berubah menjadi warna merah," ujarnya.
Genangan air ini tak luput menjadi tempat bermain anak-anak.
Mereka riang gembira hilir-mudik melintasi genangan.
Ketua RT 4 RW 9 Muamarudin mengatakan, fenomena ini memang baru pertama terjadi.
"Ini baru pertama terjadi, kalau banjir sudah sering," jelasnya.
• Ini Kemampuan Jet Tempur F-15EX Buatan Amerika Serikat, Penerbangan Perdana Sukses
• Ternyata, Selain untuk Daya Tahan Tubuh Saat Pandemi, Jahe Merah Juga Bisa untuk Obat Kuat
Apa penyebab air banjir berwarna merah ini?
Ternyata sebelumnya ada satu kardus sisa-sisa obat pewarna batik milik warga yang hanyut saat banjir.
"Jadi ada warga yang menemukan kardus berisi obat batik dengan berat sekitar 25 kilogram.
Obat itu milik warga yang merupakan pembatik," paparnya.
Saat kardus yang basah itu diangkat, bagian bawah ambrol.
Akhirnya pewarna merah itu menyebar luas mengikuti aliran air.
Menurutnya, belum ada efek kepada warga atau pengguna jalan.
"Mungkin kalau banjir cepat surut tidak ada efek.
Tapi kalau melihat cuaca seperti ini dan masih banjir mungkin ada efeknya, yaitu gatal-gatal," tambahnya.
• Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021, Ini Dokumen Persyaratan serta Peluang Formasi yang Dibutuhkan
• Usaha Kilang Padi di Pidie Terbakar, 15 Ton Gabah, 1 Mobil Hingga 1.080 Kg Beras Hangus
Banjir di Semarang
Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah dan membuat aktivitas masyarakat lumpuh, pada Sabtu (6/2/2021).
Sebanyak 10 kecamatan di Semarang terendam banjir, menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Semarang, sebagaiamana di kutip dari Kompas.com.
Banjir yang terjadi di 10 kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tugu, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Selatan, Ngaliyan, Pedurungan, Semarang Timur, Gayamsari, dan Genuk.
Sementara itu di Jalan Pantura Semarang-Kendal tepatnya di Mangkang lumpuh total karena banjir, Sabtu (6/2/2021).
Hujan deras sejak semalam mengakibatkan jalan itu tergenang setinggi 60-70 sentimeter.
Akibatnya kendaraan tidak bisa melintasi jalan tersebut dan menyebabkan kemacetan parah.
Banyak masyarakat yang terjebak di jalan akibat banjir ini.
Bandara Ditutup Sementara

Sedangkan terdampak banjir lainnya adalah Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Kota Semarang.
Penutupan sementara Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani dilakukan menyusul adanya genangan air di landasan pacu setelah dilakukan pengecekan secara rutin atau inspeksi di pagi hari akibat cuaca buruk dan hujan deras sejak Jumat (5/2/2021) malam, sebagaiman dilansir dari Kompas.com.
Sebanyak tujuh penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani terpaksa ditunda akibat banjir yang menggenangi landasan pacu, Sabtu (6/2/2021).
Penerbangan yang ditunda akibat cuaca buruk dan banjir yakni:
• Batik Air ID 6362 rute Jakarta-Semarang
• Batik Air ID 6350 rute Jakarta-Semarang
• Nam Air IN 195 rute Pangkalan Bun-Semarang
• Wings Air IW 1806 rute Semarang-Pangkalan Bun
• Garuda Indonesia GA 235 rute Semarang-Jakarta
• Batik Air ID 7369 rute Semarang-Jakarta
• Nam Air IN 196 rute Semarang-Pangkalan Bun
Pengelola Bandara Ahmad Yani telah melakukan penutupan runway sejak Sabtu (6/2/2021) hingga Minggu (7/2/2021) pukul 06.00 WIB.
Namun penutupan tersebut tetap akan melihat perkembangan situasi selanjutnya dan sampai cuaca dalam keadaan baik..
Kondisi runway mengalami genangan air dan Foreign Object Damage (FOD) yang dapat mengganggu operasional penerbangan jika terdapat pesawat yang landing atau take off.
Selain itu, penyedotan genangan air di landasan pacu pun dilakukan, dan harus menunggu sampai selesai.
Pembersihan dan penyedotan genangan air di landasan pacu dilakukan dengan mengoperasikan 54 unit pompa.
Banjir Mencapai 1,5 Meter

Terdampak banjir yang juga parah yakni Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Pasalnya ketinggian banjir yang terjadi di Wonosari, Ngaliyan mencapai hingga 1,5 meter atau seleher orang dewasa, sebagaimana dilihat dari unggahan video di twitter @poldajateng_.
"Selamat siang komandan, kita laporkan saya Adi Bhabinkamtibmas Kelurahan Wonosari Polsek Ngaliyan, kita berada di Rt 11 Rw 2 di rumah pak ketua Rt, kondisi masih menggenang kisaran 1,5 meter," ungkap Adi Bhabinkamtibmas Kelurahan Wonosari, Sabtu (6/2/2021).
Bhabinkamtibmas tersebut juga terlihat sedang mendatangi rumah para warga yang tergenang banjir dengan berjalan kaki menyisiri banjir yang sudah hampir mencapai lehernya.
Selain banjir, beberapa lokasi di Semarang juga terjadi longsor.
Wilayah yang terjadi Longsor diantaranya di Genuk Krajan, Jomblang, Tegalsari, Kecamatan Candisari.
(TribunnewsWiki)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Viral Air Banjir Berwarna Merah Pertama Kali Terjadi di Pekalongan, Penyebabnya Terungkap