Human Interest Story
Nasib Tukang Becak dan Sopir Labi-labi di Banda Aceh, Tergerus Zaman Teknologi serta Pandemi
nasib tukang becak, sopir labi-labi di banda aceh, melihat orang berlalu lalang, mata tua itu menatap sesekali melambai, bertanya hendak pergi kemana
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
"Trans Kutaraja beroperasi sampai jam malam." katanya.
Marwan biasanya keluar dari rumah pada pukul 08:00 WIB dan kembali pulang pada pukul 19:00 WIB dan biasanya membawa pulang uang tidak cukup untuk kebutuhan di rumah.
Pengemudi labi-labi yang sering menunggu penumpang di kawasan Masjid Raya ini juga berharap agar pemerintah melihat nasib mereka.
"Harapan kami, agar Pemda bisa melihat nasib kami, mempertimbangkan kami, karena kami mencari rezeki untuk keluarga, selama ini juga tidak mendapatkan bantuan secara langsung," ujarnya.
• Akhir Kisah Kerajaan Hindu Terakhir di Dunia, Putra Mahkota Bantai Keluarga

• VIDEO - Polisi Turki Sita Buku Mantra Sihir Kuno di Atas Kulit Ular Sanca

• Pesta Pernikahan Berubah bak Film Laga, Pengantin Pria Mendadak Tendang Wajah Istri di Tengah Pesta

• Ini Rincian Gaji PPPK, Mau Ikut CPNS 2021 atau PPPK?

• VIRAL Percakapan Ayah dan Bayi bak Orang Dewasa, Sampai Tepuk Paha dan Tawa Terkekeh

• Dikira Air Minum, Pejabat Ini Tak Sengaja Minum Hand Sanitizer saat Rapat, Begini Kondisinya
• Oknum Perwira TNI Selingkuhi Istri Bawahan, Terbukti Berzina, Dipecat di Sidang Pengadilan Militer

Selain sopir labi-labi, tukang becak bernama Alim (43) juga mengatakan sangat sulit mendapatkan penumpang beberapa tahun terakhir.
Bahkan dirinya menduga, ada upaya untuk menghilangkan angkutan umum seperti becak dan labi-labi di Banda Aceh.
• Tinggal di Gubuk Beratap Plastik, Warga Miskin Ini Terharu saat Terima KTP, KK dari Bupati Sarkawi
Karena, dengan pemasukan yang jauh dari kata cukup, beberapa tukang becak memilih banting setir mencari profesi lain.
Meskipun masih ada beberapa yang bertahan dengan keadaan demikian.
Alim juga mengatakan semenjak adanya bus trans, pemasukan mereka sangat turun drastis, karena semua penumpang memilih naik bus karena gratis.
Sehingga, para tukang becak seperti mereka, harus mencari peruntungan ketika bus trans selesai beroperasi.
"Sulit, hanya dapat penumpang ketika bus trans selesai operasi, jika bus masih beroperasi sangat susah dapat penumpang, karena warga ingin naik bus dan gratis," katanya.
"Harapannya agar jam operasional bus trans agak dikurangi, agar kami juga bisa mendapat penumpang," tambahnya berharap.
• Kisah Pria Duduk di Kursi Roda Menangis Rindukan Anak dan Cucu, Sering Tanya Kapan Pulang
Saat Serambinews.com melihat-lihat, memang sebagian besar para tukang becak dan sopir labi-labi mengeluh.
"Kami tidak bisa mengatakan pada siapapun lagi pak, hanya kepada bapak mungkin bisa menyampaikan kesulitan kami selama ini.
"Kami sudah dari siang (siap dzuhur) berada di sini, tapi belum satupun mendapat penumpang," katanya sekitar jam 18:00 WIB.