Berita Banda Aceh
Membawa Virus Flu Burung, Bea Cukai Aceh dan Karantina Pertanian Musnahkan 89 Ayam Impor
Puluhan ayam tersebut dimusnahkan dengan cara disuntik dan dibakar di ruang bakar instalasi karantina yang berada di kawasan Blangbintang, Aceh Besar.
Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji
Puluhan ayam tersebut dimusnahkan dengan cara disuntik dan dibakar di ruang bakar instalasi karantina yang berada di kawasan Blangbintang, Aceh Besar.
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Aceh bersama Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh, Aceh Besar, Selasa (9/2/2021) siang, memusnahkan 89 ekor ayam impor ilegal dari Thailand.
Ayam-ayam tersebut dimusnahkan karena dilaporkan positif membawa virus flu burung.
Puluhan ayam tersebut dimusnahkan dengan cara disuntik mati dan dibakar di ruang bakar instalasi karantina yang berada di kawasan Blangbintang, Aceh Besar.
Tujuan pemusnahan puluhan ekor ayam itu agar masyarakat terhindar dari bahaya virus flu burung yang dibawa dan ditularkan oleh spesies tersebut.
Hal itu juga menjadi salah satu perwujudan misi Bea Cukai dalam melindungi masyarakat dari beredarnya barang ilegal (community protector).
• Waduh! Rakyat Korut yang Berdandan Modis Terancam Masuk Penjara, Kim Jong-Un Dinilai Makin Otoriter
Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi menerangkan, ayam ilegal yang diduga berasal dari Thailand tersebut diperkirakan bernilai mencapai Rp 2 miliar.
Setiap ekornya berharga mencapai puluhan juta, mulai dari Rp 40 sampai Rp 48 juta.
Dari total sebanyak 89 ekor ayam itu terdiri dari 63 kotak, masing-masing satu ekor ayam serta 13 kotak lainnya, masing-masing terdapat dua ekor ayam.
Selain itu, terdapat tiga kura-kura yang juga diduga berasal dari Thailand.
Namun, ketiga ekor hewan bersisik, berkaki empat dan termasuk golongan reptil tersebut tidak dimusnahkan, karena diduga tidak membawa virus.
Melainkan akan diserahkan kepada instansi terkait, apa itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh maupun ke pusat-pusat kebun binatang untuk dipelajari bahwa itu adalah ilmu serta untuk mengetahuinya lebih dalam bahwa itu salah satu spesies yang mungkin penting ditelaah.
• Sepi Tamu Menginap, Hotel Bintang 5 di Malaysia Jual Nasi Bungkus Seharga Rp 7.000 Satu Porsi
Namun, yang perlu dipahami, sebut Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh ini, ketiga kura-kura tersebut bukan spesies yang cocok hidup di Indonesia.
"Lalu, untuk puluhah ayam yang harus dimusnahkan itu, karena membawa virus flu burung, sehingga bisa berdampak menularkannya ke manusia. Hal-hal seperti inilah yang harus dipahami dan diketahui oleh masyarakat, kenapa ayam-ayam ini harus dimusnahkan. Harus diakui kita memang sangat sayang terhadap ayam-ayam itu, tapi mengingat virus yang dibawanya akan sangat berbahaya, makanya harus kita musnahkan," sebut Safuadi.