Breaking News

Nadiem Tantang Mahasiswa Mengajar di SD Terpencil, Dapat Bantuan Uang Kuliah dan Biaya Hidup

Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini melalui program Kampus Mengajar, Nadiem menjanjikan bantuan uang kuliah hingga Rp 2,4 juta.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

SERAMBINEWS.COM. JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menantang para mahasiswa semester 5 ke atas di perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk mengabdikan diri dengan cara mengajar siswa Sekolah Dasar (SD) di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) selama satu semester.

Bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini melalui program Kampus Mengajar, Nadiem menjanjikan bantuan uang kuliah hingga Rp 2,4 juta dan biaya hidup sebesar Rp 700 ribu per bulan.

"Saya mengajak teman-teman mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk beraksi, berkolaborasi dan berkreasi selama 12 minggu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SD, terutama di daerah 3T," kata Nadiem melalui siaran langsung di Youtube Kemendikbud RI, Selasa (9/2/2021).

Mendikbud Nadiem Keluarkan SKB 3 Menteri, Aturan Seragam Agama Dicabut

Nadiem Makarim: Belajar Tatap Muka Dimulai Januari 2021, Kewenangan Diberikan pada Pemerintah Daerah

Iran Memulai Vaksinasi Virus Corona Terbatas, Angka Kematian Capai 59.000 Orang

Nadiem mengatakan, program ini jadi salah satu bentuk pembelajaran di luar kampus dan program studi yang disediakan kementeriannya bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Dengan kondisi pendidikan yang terkendala pandemi Covid-19, satuan pendidikan di jenjang dasar bakal membutuhkan tenaga mahasiswa. Mengingat, masih banyak daerah terkendala ketika menerapkan pembelajaran jarak jauh.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam menjelaskan, selain mendapat bantuan uang kuliah dan biaya hidup, mahasiswa juga bakal memperoleh nilai setara 12 satuan kredit semester (SKS).

"Selama mahasiswa mengikuti program ini, disetarakan dengan SKS. Jadi kegiatan adik-adik akan mengajar 6 jam hari. Kalau dikonversikan dengan beban kuliah itu setara 12 SKS, selama program satu semester ini," ujar Nizam.

Sementara dosen yang jadi pembimbing program akan diberikan insentif dan sertifikat. Partisipasi mahasiswa pun akan dinilai sebagai indikator kinerja masing-masing perguruan tinggi.

"Nanti akan dilakukan seleksi untuk memastikan adik-adik [mahasiswa] punya passion dan punya semangat mengabdikan ilmunya bagi pendidikan adik-adik di sekolah dasar," tutur Nizam.

Program ini kata Nizam akan memberikan manfaat sangat baik bagi para mahasiswa. Program ini juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa mengaktualisasikan kemampuan serta bakat yang mereka miliki.

"Program Kampus Mengajar ini akan menjadi pengalaman yang dahsyat bagi adik-adik mahasiswa," ujarnya.

Besok Disuntik, Ini Pesan Abusyik Terkait Vaksin Sinovac

Kisah Santri Beri Amplop Berisi Uang Rp 200 Ribu pada Ibunya Viral, Untuk Membantu Ekonomi Keluarga

Badan Antariksa Eropa Buka Kesempatan Bagi Wanita Jadi Astronot

Pendaftaran program dibuka mulai 9-21 Februari 2021 melalui laman Kampus Mengajar Kemendikbud. Jika dinyatakan lolos, mahasiswa akan mengikuti pembekalan selama 15-21 Maret 2021.

Sementara kegiatan mengajar berlangsung selama 22 Maret-25 Juni 2021. Mahasiswa akan mengajar selama 6 jam per hari di SD berakreditasi C di daerah 3T yang masih berlokasi dekat domisili mahasiswa pengajar.

Para mahasiswa akan membantu para guru SD memberikan pembelajaran kepada para siswa. Proses pembelajaran dilakukan dengan model campuran maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sementara transfer SKS pada perguruan tinggi akan dilakukan 5-11 Juli 2021. "Nanti adik-adik bersama guru-guru SD mendidik dan melakukan pembelajaran dari rumah. Sebagian juga akan mix dengan daring dan luring. Hingga berakhir 25 Juni, dan penarikan mahasiswa pada 26 Juni 2021, kemudian SKS-nya nanti akan diakui," jelas Nizam.

Program ini dibuka untuk mahasiswa dari program studi apapun yang lolos seleksi Kemendikbud dan LPDP dengan IPK minimum 3 dan disarankan memiliki pengalaman organisasi. Adapun bantuan uang kuliah dan biaya hidup tidak bisa diberikan jika mahasiswa sudah menerima KIP Kuliah.(tribun network/fah/dod)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved