Vaksinasi Corona di Abdya
Tiga Pejabat Abdya Batal Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Penyebabnya
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya), melakukan pencanangan dan launching vaksinasi Covid-19 buatan Sinovac Cina, Rabu (10/2/2021) pagi
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Pemkab Abdya), melakukan pencanangan dan launching vaksinasi Covid-19 buatan Sinovac Cina, Rabu (10/2/2021) pagi.
Vaksinasi dipusatkan di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya lokasi Padang Meurantee, Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh.
Dalam acara pencanangan program vaksinasi produksi Sinovac Life Sciences Co Ltd Cina itu, direncanakan dilakukan penyuntikan Vaksin Sinovac terhadap Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Kabupaten (Forkopimkab) dan sejumlah pejabat setempat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes kepada Serambinews.com menyebutkan acara pencanangan vaksinasi Covid-19 berjalan lancar.
• Kota Sabang Launching Vaksinasi Covid-19, Tahap Pertama 783 Orang Tenaga Kesehatan
Dari 15 pejabat yang terdaftar untuk menerima vaksinasi Covid-19 pada acara launching tersebut, 3 diantaranya akhirnya batal disuntik Sinovac.
Yaitu Sekretaris Daerah (Sekda), Drs Thamrin dan Kepala Dinas Perhubungan, Rahwadi AR ST, karena hasil screening ternyata tensi darah tidak stabil.
Dan, Kabag Ops Polres Abdya, AKP Haryono SE tidak bisa divaksinasi dikarenakan hasil screening di tempat ada indikasi penyakit mag.
Sedangkan tiga pejabat lainnya berhalangan hadir karena sedang berada di luar kota, yaitu Bupati Akmal Ibrahim SH, Wakil Ketua I DPRK, Syarifuddin dan Staf Khusus, Khairunnas.
Sementara sembilan pejabat bisa disuntik Sinovac setelah hasil sceening yang dilaksanakan di tempat acara pencanangan hasilnya layak menerima vaksin.
Masing-masing Wakil Bupati (Wabup), Muslizar MT, Dandim 0110, Letkol Inf Arip Subagiyo, Kapolres, AKBP Muhammad Nasution SIK, Kalak BPBK, Amiruddin SPd,
Kepala BPJS, Yumiarti, Ketua IDI, dr Taufiq SpOG, Kepala Dinas Kesehatan, Safliati SST MKes, Direktur RSUTP, dr Ismail Muhammad SpB dan Kepala Lapas Kelas IIB Blangpidie, Akhmad Widodo BcIP SSos.
• Gerhana Bulan Total Pertama Pada Tahun 2021 Berlangsung Tiga Jam Enam Menit 22 Detik
Amatan Serambinews.com, sebelum dilaksanakan vaksinasi Sinovac, para pejabat jajaran Pemkab Abdya itu terlebih dahulu dilakukan pendataan, screening atau pemeriksaan, penyuntikan Sinovac pada masing-masing tempat yang sudah disediakan, dan terakhir menjalani observasi.
Petugas vaksinator yang melaksanakan vaksinasi Sinovac Covid-19 terhadap pejabat tersebut adalah Endri Saputra AMd Kep, petugas medis pada RSUTP Abdya.
Wabup Abdya, Muslizar MT mengaku tidak mengalami dampak apapun setelah disuntik Vaksin Sinovac.
“Tidak terasa sakit, malah dingin,” katanya. Pengakuan biasa-biasa saja setelah divaksin juga disampaikan Kalak BPBK, Amiruddin.
Wabup Muslizar MT mengimbau kepada semua pihak, termasuk masyarakat umum agar tidak menolak divaksin Sinovac.
Karena vaksinasi yang dilaksanakan bertujuan mencegah penyebaran Covid-19.
• Menteri Agama Mengutip dari Injil, Buya Yahya Berikan Tanggapan
Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes dalam acara pencanangangan tersebut menjelaskan, pencanangan Vaksainasi Covid-19 dilakukan setelah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Uyse Authorization (EUA) dari POM tanggal 11 Januari 2021.
Selain itu juga sudah keluar Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2021 tentang Produk Vaksin dari Sinovac yang menyatakan hukumnya suci dan halal.
Safliati kepada Serambinews.com menjelaskan, vaksinasi Sinovac dilaksanakan dua kali dengan tenggang waktu 14 hari setelah vaksinasi pertama.
Itu berarti bahwa sembilan pejabat Abdya yang sudah disuntik vaksin Sinovac, Rabu (10/2/2021), akan divaksin yang kedua pada 25 Februari mendatang.
Sedangkan pejabat yang batal divaksin pada hari pencanangan, Rabu, tetap divaksin setelah tensinya kembali normal.
Akan halnya, terhadap pejabat yang masih berhalangan, namun sebelum divaksinasi, pejabat bersangkutan tetap dilakukan screening atau pemeriksaan.
• Cara Daftar KIP Kuliah 2021, Dapat Bantuan Bulanan Rp 700 Ribu dan Rp 2,4 Juta Per Semester
“Jika ada penyakit lain, maka mereka tidak bisa divaksin,” kata Safliati yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya.
Kadinkes Abdya lebih labih lanjut mengungkapkan, setelah vaksinasi Sinovac terhadap para pejabat, dilanjutkan vaksinasi Covid-19 terhadap nakes yang bertugas di 13 Puskesmas dalam sembilan kecamatan dan RSUTP Abdya.
Sebanyak 1.462 dosis vaksin Covid-19 yang sudah diterima Dinkes Abdya pada 1 Januari lalu, khusus untuk vaksinasi para nakes yang melayani kesehatan masyarakat di 13 pukesmas dan RSUTP Abdya.
Nakes di Kabupaten Abdya yang akan disuntik vaksin Covid-19, jumlahnya mencapai 1.639 orang. Namun begitu, tidak semua tenaga medis itu bisa divaksin.
“Karena yang menjadi sasaran vaksinasi Sinovac adalah mereka yang berumur 18 sampai 59 tahun, dan tidak mengidap penyakit lain atau 16 kriteria orang yang tidak bisa divaksin,” ungkapnya.
• Kisah Istri Gugat Cerai Karena Cemburu Suami Rawat Ibu Uzur, Anggap Mertua Pengganggu
Ia merincikan, ada 16 kriteria orang yang tidak mendapatkan vaksinasi Covid-19 atau tidak bisa disuntik.
Pertama, mereka yang pernah terkonfirmasi menderita Covid-19. Selanjutnya, mereka yang hamil atau menyusui.
Lalu, mempunyai gejala Ispa seperti batuk/pilek/sesak napas, dalam 7 hari terakhir. Kemudian, pernah kontak erat/Suspek/konfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit Covid-19.
Memiliki riwayat alergi berat atau mengalami gejala sesak napas, bengkak dan kemerahan setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya. Mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah.
Lalu, menderita penyakit jantung (gagal jantung/penyakit jantung coroner). Menderita penyakit autoimun sistemik (sle/lupus, sjogren, vaskulis dan autoimun lainnya).
• VIRAL Istri Cium Jenazah Suami Terbalut Kain Kafan, Mulai Wajah Hingga Kaki Sambil Mohon Ampun
Menderita penyakit ginjal (penyakit ginjal kronis/sedang menjalani hemodialysis/dialysis peretonial/tranplantasi ginjal/sidroma nefrotik dengan kortikosteroid).
Seterusnya, orang yang menderita penyakit reumatik autoimun/rhematoid arthritis, dan menderita penyakit saluran pencernaan kronis, serta menderita penyakit hepertiroid/hipotiroid karena autoimun.
Kemudian, menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais/defisiensi imun dan penerima produk darah/tranfusi.
Lalu, menderita penyakit diabetes melitus, menderita HIV, dan memiliki penyakit paru seperti Asma, PPOK, dan TBC.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/vaksin-covid-19-di-abdya-2021.jpg)