Internasional

AS Kutuk Keras Serangan Houthi ke Arab Saudi

Pemerintahan AS mengutuk keras serangan milisi Houthi ke Arab Saudi yang menargetkan warga sipil.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Mohammed HUWAIS
Anggota milisi Houthi mengangkat senjata saat menggelar aksi menentang invansi Arab Saudi di Sanaa, Yaman pada Selasa (7/7/2020). 

SERAMBINEWS.COM, CHICAGO - Pemerintahan AS mengutuk keras serangan milisi Houthi ke Arab Saudi yang menargetkan warga sipil.

Disebutkan, hal itu sebagau tindakan tercela dari kelompok teror Houthi di Yaman.

Negeri Paman Sam itu juga memperingatkan Washington akan terus menjaga tekanan pada kepemimpinan milisi.

Upaya AS untuk mengakhiri perang di Yaman tidak menandakan perubahan sikapnya terhadap Houthi, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Dalam konferensi pers yang luas pada Kamis (11/2/2021), Price juga mengatakan AS menentang tindakan sepihak" oleh kedua belah pihak dalam konflik Palestina-Israel.

Empat Drone Houthi Serang Bandara Abha Arab Saudi, Pesawat Komersil Jadi Sasaran Tembak

Bahkan, Presiden Joe Biden bergerak maju pada rencana untuk memulihkan bantuan kepada Palestina.

Biden mencabut sebutan teroris yang diberlakukan pada Houthi oleh mantan Presiden Donald Trump selama hari-hari terakhirnya di kantor.

Dilansir ArabNews, Price menegaskan kembali bahwa sanksi terhadap para pemimpin dan kelompok Houthi akan tetap ada.

“Kami akan terus menekan Houthi, jika kepemimpinan Houthi berada di bawah ilusi," ujar Price.

"Niat untuk mencabut ini menunjukkan kami akan membiarkan tekanan pada mereka, karena mereka sangat keliru, ”katanya.

“Kami akan terus menunjuk pemimpin Houthi Abdul Malik Al-Houthi, Abd Al-Khaliq Badr Al-Din Al-Houthi dan Abdullah Yahya Al-Hakim," tambahnya.

Pemerintah Yaman Siap Akhiri Perang, Namun Houthi Masih Jadi Penghalang

"Mereka semua akan tetap ditetapkan di bawah sanksi PBB dan sanksi kami, yang terkait dengan tindakan yang mengancam perdamaian, keamanan, atau stabilitas Yaman," urainya.

Price mengatakan pemerintahan Biden terus mendukung Arab Saudi.

Dia mengutuk serangan Houthi baru-baru ini di bandara Abha dan memperingatkan terhadap serangan apapun di situs AS akan ada balasan.

Hal serupa telah diungkapkan sebelumnya oleh Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken.

"Ketika mengkomunikasikan kepada Kongres untuk menghapus sebutan Ansar Allah sebagai gerakan luas, kami menjelaskan itu tidak ada hubungannya dengan Houthi dan prilaku tercela mereka," kata Price.

"Kami berbicara dengan tegas dan dengan tegas tentang serangan mereka terhadap mitra kami Arab Saudi, penculikan warga Amerika dan pengaruh buruk mereka di seluruh wilayah," tambahnya.

Price mengatakan niat pemerintah untuk mencabut "sebutan payung luas" didasarkan pada implikasi kemanusiaan.

"Faktanya, sebagai negara kami tidak ingin melakukan apapun yang akan memperburuk keadaan buruk jutaan warga Yaman yang hidup di bawah kendali Houthi,” jelasnya.

Warga Arab Saudi Lihat Ledakan di Udara, Drone Houthi Targetkan Ibu Kota Riyadh

Dia menambahkan:

“Tujuan kami adalah untuk mendukung proses diplomatik, untuk bergerak maju di bawah naungan Utusan Khusus PBB Martin Griffiths.

“Tujuan kami dan rencana kami adalah membantu mitra Saudi kami mempertahankan diri."

"Kami bermaksud mengambil langkah bijaksana seperti ini untuk meringankan atau setidaknya tidak memperburuk penderitaan warga sipil Yaman yang hidup di bawah kendali Houthi. "

Terkait masalah Palestina-Israel, Price membela penolakan Blinken untuk menjawab pertanyaan terkait kendali Israel atas Yerusalem Timur.

"Nah, ini telah menjadi kebijakan lama AS, dan saya pikir inilah yang dimaksud oleh sekretaris," katanya.

“Status akhir Yerusalem, pada kenyataannya, merupakan masalah status akhir yang perlu diselesaikan oleh para pihak dalam konteks negosiasi langsung," ujar Price.

"Itu bukanlah perubahan pada kebijakan yang telah berlangsung lama," katanya.

Ditanya tentang kelanjutan perluasan permukiman Israel di Tepi Barat, Price mengatakan prinsip menentang tindakan sepihak tetap menjadi inti dari kebijakan pemerintahan Biden.

Untuk membawa perdamaian antara kedua belah pihak.

"Kami yakin penting bagi Israel dan Otoritas Palestina untuk menahan diri dari langkah sepihak yang memperburuk ketegangan dan melemahkan upaya untuk memajukan solusi dua negara yang dinegosiasikan," kata Price.

“Apa yang telah kami katakan dan ini adalah prinsip yang sedang dimainkan," ujarnya.

"Kami terus mendorong Israel dan Palestina untuk menghindari langkah sepihak yang membuat prospek solusi dua negara semakin jauh dari jangkauan," tutupnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved