Berita Luar Negeri
Ambisi China Membuat Tentara Super, Seragam Canggih Hingga Kolaborasi Antara Manusia dan Mesin
China dikabarkan sedang mengembangkan tentara super generasi mendatang dengan kemampuan ala tokoh-tokoh pahlawan super di buku-buku komik
Ia menjelaskan militer di seluruh dunia punya ketertarikan yang besar soal kemungkinan manusia membangun tentara super.
Namun pada akhirnya semua tersadarkan oleh kenyataan bahwa sains juga punya keterbatasan, yang membuat ambisi membangun tentara super, tak bisa diwujudkan.
Dr Helen O'Neill, pakar genetika molekuler dari University College London, Inggris, berpendapat pertanyaanya bukan soal apakah pengembangangan tentara super dimungkinkan atau tidak, tapi lebih ke apakah para saintis mau menggunakan teknologi yang tersedia.
• China Sebut Virus Corona Berasal dari Kepala Babi Beku Impor, Ini Respon Dokter Spesialis AS dan WHO
Ia mengatakan teknologi yang dimaksud, penyuntingan genom dan kombinasinya dengan metode reproduksi berbantu (assisted reproduction), sudah semakin sering diterapkan di bidang transgenik dan pertanian.
"Namun untuk saat ini penerapannya pada manusia masih dianggap tidak etis," kata O'Neill.
Pada 2018, saintis China, He Jiankui, mengeluarkan pengakuan mengejutkan bahwa "ia berhasil mengubah DNA pada embrio dua gadis kembar agar mereka tak tertular HIV".
Pengakuannya memicu kemarahan. Penyuntingan DNA dilarang di banyak negara, termasuk China.
Biasanya dibolehkan dalam situasi khusus dan hanya dibatasi untuk embrio hasil bayi tabung yang gagal.
Masih ada persyaratan lain, embrio tersebut dihancurkan dan tak dipakai untuk membuat bayi.
He Jiankui membela diri namun ia kemudian dipenjara karena melanggar larangan pemerintah.
• Rudal Pembunuh Kapal Induk Milik China Dapat Tambahan Kekuatan
Pengakuan He Jiankui memicu perdebatan. Ada yang setuju dan tentu saja ada yang tidak.
Ada yang berpandangan, apa yang dilakukan He Jiankui, selain melindungi gadis kembar dari HIV, tekniknya juga bisa meningkatkan kemampuan kognitif.
Jiankui menggunakan teknologi CRISPR untuk menciptakan gadis kembar yang ia katakan "mengalami penyuntingan DNA agar tak terkena HIV".
Metode CRISPR ini menjanjikan bisa menyembuhkan penyakit bawaan.
Tapi apakah metode ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan militer?