Warga Aceh Meninggal di Malaysia

Memasuki Hari ke Tujuh, Jenazah Warga Manggeng Abdya Masih di Malaysia, Ini Kendala Pemulangan

Jenazah almarhum Deri Safri Irmawan alias Nawan (33), masih berada di Hospital (Rumah Sakit) Seri Manjung....

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
KTP Deri Safri Irnawan alias Nawan (33), asal  Desa Ujong Padang, Kecamatan Manggeng, Abdya, yang dilaporkan meninggal dunia di kawasan Sitiawan, Perak, Malaysia, Kamis (11/2/2021) petang. 

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Jenazah almarhum Deri Safri Irmawan alias Nawan (33), masih berada di Hospital (Rumah Sakit) Seri Manjung, Negeri Perak, Malaysia, hingga memasuki hari ketujuh, Rabu (17/2/2021).  

Laki-laki warga Gampong Ujong Padang, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), itu meninggal dunia secara mendadak saat menunggu transportasi Grab di Sitiawan Negeri Perak, Malaysia, Kamis (11/2/2021) petang.

Proses pemulangan jenazah ayah dari dua anak perempuan ini ke Indonesia atau Manggeng, Abdya,  diurus oleh BSB (Barat Selatan Bersatu), yaitu sebuah perkumpulan masyarakat barat selatan Aceh (sejak Aceh Jaya sampai Aceh Singkil) di Malaysia.  

Salah seorang Ketua BSB di Malaysia, Bakhtiar bin Ismail kepada Serambinews.com, Rabu sore tadi menjelaskan, Nawan meninggal dunia secara mendadak,  Kamis petang pekan lalu, bukan disebabkan Covid-19, melainkan diduga kuat karena serangan penyakit jantung.

Jenazah almarhum, menurut Bakhtiar, bisa dibawa pulang ke Indonesia (Abdya), malahan biaya pulangan jenazah Nawan sudah cukup sebesar 5.700 Ringgit yang galang pihak paguyuban BSB di Malaysia.

“Kami tak menyusahkan keluarga almarhum di kampung. Biaya pemulangan jenazah sudah cukup terkumpul 5.700 Ringgit,  disumbang masyarakat barat selatan Aceh di Malaysia,” katanya.

Baca juga: Pemkab Abdya Kirim Ambulans ke Medan Jemput Jenazah Warga Manggeng yang Meninggal di Malaysia

Baca juga: Usut Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Simpang Jernih, Polisi Sudah Periksa 10 Saksi, Ini Rinciannya

Baca juga: AHM Luncurkan CBR600RR, Lengkapi Jajaran CBR Tricolor Series

Hanya saja, katanya, pemulangan jenazah almarhum masih terkendala karena belum keluar surat kebenaran (surat izin keluar) dari Hospital Seri Manjung, Perak. “Hari ini (Rabu-17/2), salah seorang Ketua BSB kembali sudah mendatangi Hospital Seri Manjung untuk mengurus surat izin.

“Pihak rumah sakit tempat  jenazah almarhum Nawan, meminta balik lagi tanggal 19 Februari untuk pengurusan surat izin keluar jenazah dari hospital,” kata Bakhtiar.

Setelah keluar surat dari rumah sakit, diurus lagi surat izin pelintasan negeri dari Polisi Diraja Malaysia. (Di sini (Malaysia) darurat Covid-19, sehingga perjalanan lintas negeri perlu surat izin (surat kebenaran) dari polisi,” imbahnya.

Sedangkan dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, menurut Bakhtiar, tidak ada malah lagi untuk proses pemulangan jenazah almarhum ke Indonesia atau ke Abdya. Jenazah Nawan akan dipulangkan melalui Bandara Kualanamu, Medan, Sumut.

Bakhtiar mengakui, hingga Rabu, hari ini, belum ada kepastian jadwal pemulangan jenazah warga Gampong Ujong Padang, Manggeng tersebut. Tapi, pihak BSB di Malaysia terus berusaha mengurus surat-surat diperlukan.

“Pihak keluarga almarhum akan kami beri tahu dua hari sebelum jadwal pemulangan jenazah ke Indonesia,” ungkapnya.           

Pengurusan administrasi yang diperlukan masih butuh waktu dikarenakan kendala Tahun Baru Imlek 2021, dimana hingga Rabu (17/2/2021), banyak kantor di Malaysia yang masih tutup.

Abdya Persiapkan Ambulans

Seperti diberitakan, Wakil Bupati  (Wabup) Abdya, Muslizar MT telah meminta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes untuk mempersiapkan mobil ambulans untuk menjemput jenazah warga Manggeng itu ke Medan.

Kepala Dinkes Abdya itupun sudah menyanggupi untuk mengirim ambulans Puskesmas Manggeng untuk menjemput janazah almarhum Deri Safri Irmawan alias Nawan (33) ke Bandara Kualanamu, Medan.

Jika sudah ada kepastian jadwal ketibaan jenazah almarhum Nawan melalui Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Pemkab Abdya mengirim mobil ambulans Puskesmas Manggeng untuk menjemput langsung di bandara.

“Jika jenazah dipulangkan melalui Bandara Kualanamu, Insya Allah kita jemput dengan mobil ambulans,” kata Wabup Abdya, Muslizar MT kepada Serambinews.com, Senin (15/2/2021).

Karenanya, Pemkab Abdya menunggu kepastian jadwal ketibaan jenazah almarhum Nawan di Bandara Kualanamu, Medan. Jadwal pemulangan jenazah almarhum Nawan dari Malaysia sangat penting  untuk disesuaikan dengan keberangkatan mobil ambulans dari Puskesmas Manggeng Abdya guna menjemput langsung di bandara.

Baca juga: Memasuki Hari Keempat, Jenazah Warga Manggeng Abdya Masih di Rumah Sakit Malaysia

Masih seperti diberitakan, Deri Safri Irmawan alias Nawan (33 tahun), meninggal dunia secara mendadak di tempat tunggu transportasi Grab di kawasan Sitiawan, Negeri Perak, Kamis petang, pekan lalu. Almarhum menunggu Grab berencana menuju ke tempat tinggal rekannya untuk mencari pekerjaan yang baru.

Istri almarhum Nawan, Susanti juga bekerja di sebuah pabrik (kilang) Pulau Penang Malaysia sehingga tidak berada di tempat saat sang suami meninggal dunia. 

Namun wanita asal Kutacane, Aceh Tenggara ini sudah menjeguk jenazah suaminya di Hospital (Rumah Sakit), Seri Manjung, Negeri Perak.

“Saya tiba di Rumah Sakit Seri Manjung, Perak pada Jumat (12/2/2021) malam, setelah menempuh perjalanan darat lebih dari 4 jam dari Penang,” ungkap Santi, nama panggilan Susanti kepada Serambinews.com  melalui pesan WA (WhatsApp).

Dengan perasaan duka sangat mendalam, ibu dari dua orang anak perempuan yang masih kecil ini terus berusaha keras agar jenazah almarhum suaminya bisa dibawa pulang ke Manggeng, Kabupaten Abdya.

Tentang harapan ini, Santi mengaku cukup banyak mendapat bantuan dari Perkumpulan Masyarakat Barat Selatan Aceh di Malaysia.

Baca juga: Tak Tahan Dibilang Suara Jelek, Ashanty Akui Drop Saat Pertama Kali Duet dengan Anang Hermansyah

“Warga kita asal barat selatan Aceh (BSB) di Malaysia, bukan saja mengurus administrasi pemulangan, termasuk menggalang biaya pemulangan jenazah ke Abdya,” ungkap wanita asal Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara ini.

Dana yang digalang dari masyarakat barat selatan  Aceh di Malaysia berhasil terkumpul hampir 6.000 Ringgit sebagai biaya pemulangan jenazah almarhum suami Santi

Hanya saja, proses pemulangan jenazah suaminya terkendala administrasi. Pasalnya, Office atau Kantor pemerintah di Negeri Perak, Malaysia, masih dalam kedaan tutup sehubungan Tahun Baru Imlek 2021.

Santi Juga Pulang

Susanti, istri almarhum Deri Safri Irmawan juga pulang ke Aceh. Namun, ia harus bertolak lagi dari Negeri Perak ke Pulau Pinang untuk mengurus izin pulang dari Ejen atau agen penyalur pekerja di Malaysia.

Informasi terakhir diperoleh bahwa, Santi sudah mendapat izin pulang ke Aceh. “Saya baru bisa terbang pulang Aceh pada Sabtu (20/2/2021) mendatang,” kata Santi.

Santi pulang melalui Bandara Kualanamu Medan, kemudian menjemput dua anak perempuannya di Kota Cane untuk dibawa pulang ke Manggeng, Abdya.

Dua anak perempuan yang masih kecil-kecil dititip sama ibunya di Kota Cane, Aceh Tenggara. Sementara Santi bersama suami (Deri Safri Irmawan) merantau untuk bekerja di Malaysia.

Santi menyebutkan kalau suaminya, Nawan, meninggal secara mendadak saat menunggu angkutan Grab di kawasan Sitiawan, Perak, Malaysia, Kamis (11/2/2021) petang lalu.

Saat itu, Nawan menunggu Grab menuju tempat tinggal kawannya untuk mencari pekerjaan yang baru. Almarhum diduga meninggal dunia karena serangan jantung karena Santi mengaku kalau sang suami punya riwayat penyakit jantung.

Nawan ambruk dari tempat duduk saat menunggu transportasi  Grab, Kamis petang, tidak lama kemudian menghembus napas terakhir. Sejumlah warga Aceh yang  berada di lokasi, kemudian membantu sehingga Nawan berhasil dibawa menuju Rumah Sakit Seri Manjung, kawasan Sitiawan, Negeri Perak.

Sebelumnya, salah seorang anggota keluarga dari almarhum Nawan, Rudi Salam kepada Serambinews.com menjelaskan, kalau Nawan sudah beberapa tahun bekerja sebagai operator alat berat di Malaysia.

Baca juga: Pemerintah Aceh Sediakan 2.100 Kuota Beasiswa untuk D1-S3, Ini Jadwal Pendaftarannya

Nawan juga memboyong istrinya, Susanti asal Kota Cane, Aceh Tenggara, untuk bekerja di Malayia. "Nawan pernah pulang ke Manggeng sekitar 2 tahun lalu, kemudian balik lagi ke Malaysia bersama istri.

Sedangkan dua orang anaknya dititip sama mertuanya di Kota Cane, Aceh Tenggara," papar Rudi Salam.

Nawan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ayahnya sudah berpulang ke Rahmatulllah sejak beberapa tahun lalu.

Sementara ibu dari almarhum Nawan masih tinggal di Gampong Ujong Padang, Manggeng, Abdya, dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Pihak keluarga sangat berharap agar jenazah almarhum Nawan bisa dibawa pulang ke Gampong Ujong Padang, Manggeng, Abdya. "Kami mohon bantuan semua pihak agar jenazah almarhum bisa dibawa pulang ke Manggeng," ungkap Rudi Salam.

Pihak keluarga juga sudah mendapat informasi dari istri dari almarhum Nawan, bahwa almarhum meninggal dunia bukan karena Covid-19. "Info dari istrinya di Malaysia, bahwa almarhum meninggal bukan karena Covid-19 sehingga jenazahnya bisa dibawa pulang," kata Rudi Salam, mengutip informasi dari istri almarhum Nawan.(*)

Baca juga: Baitul Mal Aceh Bantu Janda Korban Kebakaran di Lam Hasan

Baca juga: Investor Bandung Wacanakan Buka Tambang Pasir di Krueng Tripa Nagan Raya, Publik Sambut Pro Kontra

Baca juga: VIDEO - Anak Temukan Orang Tuanya Setelah 20 Tahun, Sang Ayah Minta Maaf Hingga Rindu Ingin Bertemu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved