Warga Aceh Meninggal di Malaysia
Akan Tiba di Bandara Kualanamu Medan Besok, Jenazah Warga Abdya Dijemput Ambulans Puskesmas Manggeng
Jenazah almarhum Deri Safri Irmawan alias Nawan (33), dijadwal tiba Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (20/2/2021) pagi...
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Jenazah almarhum Deri Safri Irmawan alias Nawan (33), dijadwal tiba Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (20/2/2021) pagi.
Jenazah warga Desa Ujong Padang, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) itu diterbangkan dari Kuala Lumpur Airport Malaysia ke Bandara Internasional Sukarno Hatta, Jakarta, Jumat (19/2/2021) siang tadi.
Menuju Bandara Sukarno Hatta, Jakarta. Lalu, Sabtu pagi besok, diterbangkan menuju Bandara Kualanamu, Medan, Sumut.
Pemkab Abdya pada Jumat siang tadi, juga telah memberangkatkan mobil ambulans Puskesmas Manggeng menjemput jenazah di Bandara Kualanamu untuk dibawa pulang ke rumah duka.
Deri Safri Irmawan alias Nawan merupakan warga Gampong/Desa Ujong Padang, Kecamatan Manggeng, Abdya, meninggal dunia secara mendadak saat menunggu transportasi Grab di Sitiawan Negeri Perak, Malaysia, Kamis (11/2/2021) petang, lalu.
Baca juga: Pemulangan Jenazah Warga Manggeng Masih Terkendala
Jenazah ayah dua putri ini sempat delapan hari berada di Hospital Seri Manjung, Negeri Perak, Malaysia atau sejak Kamis malam, pekan lalu.
Pengurusan administrasi pemulangan jenazah almarhum ke Indonesia atau ke Manggeng, Abdya, mengalami kendala karena Tahun Baru Imlek 2021, dimana kantor-kantor pemerintah Diraja Malaysia, banyak yang tutup.
Proses pemulangan jenazah almarhum Nawan ke Indonesia atau Manggeng, Abdya, diurus BSB (Barat Selatan Bersatu), yaitu sebuah perkumpulan masyarakat barat selatan Aceh (sejak Aceh Jaya sampai Aceh Singkil) di Malaysia.
Surat izin pemulangan (surat kebenaran) baru berhasil diurus oleh pebgurus BSB pada Kamis (18/2/2021), termasuk penyelesaian biaya di Hospital.
Salah seorang Ketua BSB di Malaysia, Bakhtiar bin Ismail kepada Serambinews.com, Jumat (19/2/2021) menjelaskan, seuai jadwal, jenazah almarhum Nawan diberangkat dari Kuala Lumpur Airport Malaysia ke Bandara Internasional Sukarno Hatta, Jakarta, Jumat (19/2/2021) siang tadi.
Jenazah diterbangkan dengan pesawat Garuda menuju Bandara Sukarno Hatta, Jakarta. Lalu, Sabtu pagi besok diterbangkan menuju Bandara Kualanamu, Medan, Sumut.
"Insya Allah, Sabtu pagi besok, jenazah bisa mendarat di Bandara Kualanamu, Medan," kata Bakhtiar.
Baca juga: Memasuki Hari ke Tujuh, Jenazah Warga Manggeng Abdya Masih di Malaysia, Ini Kendala Pemulangan
Dijelaskan, administrasi termasuk segala biaya di Hospital Seri Manjung, Negari Perak, sudah selesai di urus pada hari Kamis.
"Pengurusan di hospital dilakukan salah seorang Ketua BSB lainnya, Bapak Erdi Syahrul,” kata Bakhtiar.
Pada Jumat pagi tadi, jenazah almarhum diberangkatkan dengan mobil ambulans dari Hospital Seri Manjung, Perak menuju Kuala Lumpur Airport di Kuala Kumpur.
Jenazah dibawa dengan ambulans dilengkapi surat kebenaran atau surat izin dari Police Diraja Malaysia untuk pelintasan antarnegeri.
“Di sini (Malaysia) darurat Covid-19, sehingga perjalanan lintas negeri perlu surat izin (surat kebenaran) dari police,” imbuh Bakhtiar asal Gampong Pulau Kayu, Kecamatan Susoh, Abdya yang sudah lama bekerja di Malaysia, itu.
Biaya di hospital (rumah sakit) dan biaya pemulangan jenazah almarhum Nawan dengan pesawat, menyerap dana 5.700 Ringgit Malaysia.
Biaya yang lumayan besar itu menurut Bakhtiar disumbang masyarakat barat selatan Aceh yang tergabung dalam wadah BSB di Malaysia.
Bakhtiar menjelaskan, jenazah almarhum Nawan diterbangkan dengan Pesawat Garuda pada Jumat (19/2/2021) siang dari Kuala Lumpur Airport Malaysia ke Bandara Internasional Sukarno Hatta, Jakarta. (Flight particular: Klia-Jakarta, GA 821 @ 12.50 pm- 01-55 pm)
Lalu, Sabtu (20/2/2021) pagi, besok, jenazah almarhum diterbangkan dari Bandara Sukarno Hatta ke Bandara Kualanamu, Medan, Sumut. (Jakarta-Medan, GA 180 @ 05.30 am-08.00am).
“Informasi tentang kepastian pemulangan jenazah juga sudah disampaikan pihak BSB kepada anggota keluarga almarhum,” tambah Bakhtiar.
Abdya Jemput dengan Ambulans
Informasi tentang kepastian pemulangan jenazah warga Manggeng itu mendapat respon sangat baik dari Wakil Bupati (Wabup) Abdya, Muslizar MT.
Wabup Abdya itu memang sejak beberapa hari lalu meminta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes untuk mempersiapkan mobil ambulans penjemputan jenazah almarhum Nawan langsung ke Medan.
Kepala Dinkes Abdya itupun sudah menyanggupi untuk mengirim ambulans Puskesmas Manggeng untuk menjemput janazah almarhum Deri Safri Irmawan alias Nawan ke Bandara Kualanamu, Medan, jika sudah ada jadwal pasti pemulangan jenazah.
“Karena sudah ada jadwal pasti ketibaan jenazah, mobil ambulans Puskesmas Manggeng, sudah betangkat siang tadi (Jumat siang) untuk menjemput jenazah ke Bandara Kualanamu,” kata Wabup Muslizar MT kepada Serambinews.com.
"Jika tak ada halangan, Minggu pagi, jenazah almarhum tiba di rumah duka di Gampong Ujong Padang, Manggeng," kata Wabub Abdya.
Diberitakan sebelumnya bahwa Deri Safri Irmawan alias Nawan (33 tahun), meninggal dunia secara mendadak di tempat tunggu transportasi Grab di kawasan Sitiawan, Negeri Perak, Kamis (11/2/2021) petang, pekan lalu.
Almarhum menunggu Grab berencana menuju ke tempat tinggal rekannya untuk mencari pekerjaan yang baru.
Istri almarhum Nawan, Susanti bekerja di sebuah pabrik (kilang) Pulau Penang Malaysia, sehingga tidak berada di tempat saat sang suami meninggal dunia di lain tempat.
Namun wanita asal Kutacane, Aceh Tenggara ini sudah menjeguk jenazah suaminya di Hospital (Rumah Sakit), Seri Manjung, Negeri Perak.
“Saya tiba di Rumah Sakit Seri Manjung, Perak pada Jumat (12/2) malam, setelah menempuh perjalanan darat lebih dari 4 jam dari Penang,” ungkap Santi, nama panggilan Susanti kepada Seranbinews.com melalui pesan WA (WhatsApp).
Dengan perasaan duka sangat mendalam, ibu dari dua orang anak perempuan yang masih kecil ini terus berusaha keras agar jenazah almarhum suaminya bisa dibawa pulang ke Manggeng, Kabupaten Abdya.
Dalam hal ini, Santi mengaku cukup banyak mendapat bantuan dari Perkumpulan Masyarakat Barat Selatan Aceh di Malaysia.
“Warga kita asal barat selatan Aceh (BSB) di Malaysia, bukan saja mengurus administrasi pemulangan, termasuk menggalang biaya pemulangan jenazah suami saya ke Abdya,” ungkap wanita asal Kutacane, Aceh Tenggara ini.
Dana yang digalang dari masyarakat barat selatan Aceh di Malaysia berhasil terkumpul hampir 6.000 Ringgit sebagai biaya pemulangan jenazah almarhum suami Santi
Hanya saja, proses pemulangan jenazah suaminya terkendala administrasi. Pasalnya, Office atau Kantor pemerintah di Negeri Perak, Malaysia, masih dalam kedaan tutup sehubungan Tahun Baru Imlek 2021.
Santi Juga Pulang
Susanti, istri almarhum Deri Safri Irmawan juga pulang ke Aceh. Namun, ia harus bertolak lagi dari Negeri Perak ke Pulau Pinang untuk mengurus izin pulang dari Ejen atau agen penyalur pekerja di Malaysia.
Informasi terakhir diperoleh bahwa, Santi sudah mendapat izin pulang ke Aceh. “Saya baru bisa terbang pulang Aceh pada Sabtu (20/2/2021), ” kata Santi, nama panggilannya.
Santi pulang melalui dari Bandara Penang menuju Bandara Kualanamu Medan dan merencanakan akan menjemput dua anak perempuannya di Kutacane untuk dibawa pulang ke Manggeng, Abdya.
Dua anak perempuan yang masih kecil-kecil itu nemang dititip sama ibunya di Kutacane, Aceh Tenggara.
Sementara Santi bersama suami (Deri Safri Irmawan) merantau untuk bekerja di Malaysia.
Santi menyebutkan kalau suaminya, Nawan, meninggal secara mendadak saat menunggu angkutan Grab di kawasan Sitiawan, Perak, Malaysia, Kamis (11/2/2021) petang lalu.
Saat itu, Nawan menunggu Grab menuju tempat tinggal kawannya untuk mencari pekerjaan yang baru. Almarhum diduga meninggal dunia karena serangan jantung karena Santi mengaku kalau sang suami punya riwayat penyakit jantung.
Nawan ambruk dari tempat duduk saat menunggu transportasi Grab, Kamis petang, tidak lama kemudian menghembus napas terakhir. Sejumlah warga Aceh yang berada di lokasi, kemudian membantu sehingga Nawan berhasil dibawa menuju Rumah Sakit Seri Manjung, kawasan Sitiawan, Negeri Perak.
Sebelumnya, salah seorang anggota keluarga dari almarhum Nawan, Rudi Salam kepada Serambinews.com menjelaskan, kalau Nawan sudah beberapa tahun bekerja sebagai operator alat berat di Malaysia.
Nawan juga memboyong istrinya, Susanti asal Kota Cane, Aceh Tenggara, untuk bekerja di Malayia. "Nawan pernah pulang ke Manggeng sekitar 2 tahun lalu, kemudian balik lagi ke Malaysia bersama istri.
Sedangkan dua orang anaknya dititip sama mertuanya di Kutacane, Aceh Tenggara," papar Rudi Salam.
Nawan merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ayahnya sudah berpulang ke Rahmatulllah sejak beberapa tahun lalu.
Sementara ibu dari almarhum Nawan masih tinggal di Gampong Ujong Padang, Manggeng, Abdya, dalam kondisi ekonomi yang sulit.
Pihak keluarga sangat berharap agar jenazah almarhum Nawan bisa dibawa pulang ke Gampong Ujong Padang, Manggeng, Abdya. "Kami mohon bantuan semua pihak agar jenazah almarhum bisa dibawa pulang ke Manggeng," ungkap Rudi Salam.
Pihak keluarga juga sudah mendapat informasi dari istri dari almarhum Nawan, bahwa almarhum meninggal dunia bukan karena Covid-19. "Info dari istrinya di Malaysia, bahwa almarhum meninggal bukan karena Covid-19 sehingga jenazahnya bisa dibawa pulang," kata Rudi Salam.(*)
Baca juga: Edarkan Sabu di Tempat Tinggalnya, Pemuda Lhoekbanie Langsa Barat Diciduk Polisi
Baca juga: Freddy Kusnadi Ditangkap, Ini Perannya dalam Kasus Mafia Tanah Milik Ibu Dino Patti Djalal
Baca juga: Inggris dan Kanada Jatuhkan Sanksi ke Pemimpin Junta Militer Myanmar, Sudah Perkirakan Sebelumnya