Berita Internasional

Dokter Tercengang, Seorang Pengemis di India Ditemukan Tewas dengan "Jantung Membatu"

Pasalnya, tunawisma ini ditemukan meninggal dengan didiagnosis mengalami kondisi medis langka, "jantungnya membatu".

Editor: Saifullah
Ilustrasi tunawisma 

SERAMBINEWS.COM – Kematian seorang pengemis di India mengejutkan sejumlah dokter dan praktisi medis.

Pasalnya, tunawisma ini ditemukan meninggal dengan didiagnosis mengalami kondisi medis langka, "jantungnya membatu".

Sejumlah dokter tercengang ketika menemukan kasus misterius dari seorang tunawisma yang ditemukan meninggal di sebuah taman di Goa, India, yang usiaya sekitar 50 tahun.

Melansir The Sun pada Jumat (19/2/2021), tidak ada penyebab kematian yang jelas dari tunawisma tersebut, sehingga Dr Bharat Sreekumar diminta untuk melakukan autopsi.

Petugas medis terkejut karena hasil autopsinya mendapati bahwa jantung laki-laki tunawisma itu mengalami pengapuran, yang secara efektif mengubah organ vitalnya menjadi "batu".

Baca juga: Honda Buka Selebung Generasi Baru HR-V, Penyegaran di Semua Lini, Diluncurkan April 2021

Baca juga: Keluarga Ini Tuding Perusahaan Listrik Penyebab Kematian Anaknya, Ajukan Gugatan Rp 1,4 Triliun

Baca juga: BNN Aceh Gandeng Influencers Kalangan Milenial untuk Kampanyekan Bahaya Narkoba kepada Para Siswa

"Saya belum pernah menemui kasus medis seperti ini," ujar Dr Sreekumar. "Setelah memindahkan jantung selama autopsi, jantungnya terasa cukup berat dan saat menimbangnya, beratnya melebihi berat normal jantung," imbuhnya.

Menurut Dr Sreekumar, struktur jantung itu tidak berubah dan tampak normal. "Namun, ketika membuka ventrikel, permukaan endokard, lapisan paling dalam ventrikel kiri, tampak benar-benar mengeras," terangnya.

Biasanya ketika jantung mengeras, kata Dr Sreekumar, itu terkait dengan kondisi yang disebut fibrosis endomiokardial (EMF).

Menurut Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka, EMF adalah penyakit progresif yang dapat mengubah susunan jantung, menggantikan jaringan normal dengan jaringan fibrosa yang kuat.

Namun dalam hal ini, EMF tidak bisa menjadi penyebab atas kondisi jantung tunawisma tersebut.

Baca juga: Culik Anak 4 Tahun & Ingin Minta Tebusan Rp 100 Juta, Penculik Tiba-tiba Urungkan Niat Gara-gara Ini

Baca juga: Lagi-lagi, Sapi Warga Julok Rayeuk Selatan Dimangsa Harimau

Baca juga: Sorot Penangkapan Pemuda Perakit Senpi, Koalisi NGO HAM Aceh Surati Jokowi & Minta Kasus Dihentikan

“Kondisi ini merupakan fenomena yang sangat langka dan sangat sedikit kasus yang dilaporkan,” beber Dr Sreekumar.

Menurut laporannya, kasus pengapuran jantung hampir selalu dikaitkan dengan entitas lain yang dikenal sebagai fibrosis endomiokardial.

"Dalam kasus saya, setelah pemeriksaan mikroskopis menyeluruh, EMF muncul, tetapi tidak sampai disebut sebagai jantung yang sepenuhnya berserat," ujarnya.

"Namun, diagnosis kalsifikasi endomiokardial sangat cocok, karenanya menjadikannya fenomena yang sangat unik," lanjutnya.

Goa Medical College merilis gambar yang menunjukkan kalsifikasi jantung pria itu di bawah mikroskop.

Baca juga: Seratusan Pembalap Liar Disergap dari Kawasan Ulee Lheue, Sepeda Motor Didorong Menuju Polresta

Baca juga: Restoran Trump di Washington Sengaja Dikirimi Produk Busuk, Pekerjanya Sering Dilecehkan

Baca juga: Kebakaran Meluas, Bupati Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di Aceh Selatan Selama 60 Hari

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved