Krisis Politik di Myanmar
Sudah Tiga Orang Meninggal Dalam Demo Antikudeta Myanmar
Saksi mata mengatakan penembakan itu terjadi setelah berjam-jam terjadi ketegangan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa.
Toko-toko di Yangon terlihat memasang pemberitahuan bahwa mereka akan tetap tutup selama sehari untuk bergabung dalam protes.
Rekaman video para pengunjuk rasa yang melakukan ritual di kota Sanchaung Yangon, berdoa untuk kegagalan diktator militer, menjadi viral di media sosial.
Setidaknya tiga pengunjuk rasa telah tewas selama demonstrasi anti-kudeta yang sedang berlangsung sejak kudeta.
Seorang gadis pengunjuk rasa berusia 20 tahun, yang ditembak di kepala di ibu kota administratif Nay Pyi Taw dan meninggal karena luka-lukanya pada hari Jumat (19/2/2021), menjadi korban pertama pengunjuk rasa pekan ini di negara itu.
Seorang pria berusia 30 tahun juga tewas pada hari Sabtu (20/2/2021) di kota Shwe Pyi Thar Yangon setelah polisi menembak kepalanya ketika ia mencoba mencegah kendaraan polisi memasuki daerah pemukimannya.(AnadoluAgency)