Berita Kutaraja
Wali Kota Minta Penambalan Bendungan Karet Tuntas Tiga Minggu, Begini Penegasan Aminullah
Wali Kota menekankan, pengerjaan penambalan kebocoran bendungan karet itu dapat tuntas dalam tempo tiga atau empat minggu saja.
Penulis: Herianto | Editor: Saifullah
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman, SE, AK, MM meminta pelaksanaan penambalan bendungan karet yang bocor tidak memakan waktu yang lama.
Wali Kota menekankan, pengerjaan penambalan kebocoran bendungan karet itu dapat tuntas dalam tempo tiga atau empat minggu saja.
Harapan ini disampaikan Aminullah pada saat dirinya meninjau lokasi pembuatan bendungan sementara untuk penambalan bendungan karet yang sudah bocor, Kamis (25/2/2021).
Kunjungan kerja Wali Kota ke lokasi bendungan karet di Lambaro itu disambut Kadis PUPR Kota Banda Aceh, Jalalluddin, ST, MT, Direktur Tehnik PDAM Tirta Daroy, Irwandi, pejabat dari Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh, Yanti, Balai Perkim Aceh, Nazar, dan lainnya.
Aminullah Usman mengatakan, tujuan kunjungan kerjanya ke lokasi bendungan karet di Lambaro itu untuk melihat pekerjaan pembangunan bendungan sementara (kisdam) di sebelah bendungan karet yang sudah sebulan bocor.
Baca juga: Persatuan Insinyur Indonesia Aceh akan Gelar Rapimwil, Undang Sejumlah Tokoh Nasional
Baca juga: Pengantin Pria yang Ditempeleng Ibu Kandung Saat Akad Nikah Kini akan Dijatuhi Sanksi oleh Polisi
Baca juga: Ratusan Nakes di Kota Lhokseumawe Sudah Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua
Bendungan sementara yang saat ini sedang dibangun PDAM Tirta Daroy bersama Balai Wilayah Sungai Sumatera I Aceh, Balai Perkim, dan Dinas PUPR Kota Banda Aceh itu bertujuan untuk mengalihkan air sungai sehingga bendungan karet bisa ditambal.
“Tujuan kedua kunjungan ini adalah untuk memberikan motivasi kepada pekerja pelaksana pembangunan bendungan sementara agar dapat bekerja maksimal,” ujarnya.
“Sehingga pembangunan bendungan sementara bisa dilaksanakan secepatnya dan pekerjaan penambalan karet bendungan yang bocor juga bisa dilakukan segera mungkin,” papar dia.
Aminullah mengungkapkan, alasan kenapa dirinya sangat berharap pekerjaan pembuatan bendungan sementara atau kisdam untuk penambalan bendungan karet ini bisa secepat dituntaskan.
Menurut Wali Kota, kesuksesan penambalan bendungan karet yang bocor itu akan berdampak pada pensuplaian air baku yang akan diolah WTP PDAM di Lambaro menjadi air minum.
Baca juga: Ratusan Nakes di Kota Lhokseumawe Sudah Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua
Baca juga: VIDEO - Berkah Banjir, Pria Asal Bekasi Temukan Ikan Cupang Bernilai Jual Mahal Dalam Rumah
Baca juga: Ayo Ganti Kartu Lama ke Kartu Usim 4G, Dapat Kuota Hingga 30 GB Selama 30 Hari
“Informasi yang dilaporkan Direktur PDAM Tirta Daroy, T Novizal Aiyub kepada kami, akibat bendungan karet bocor, ketinggian muka air sungai di intake PDAM yang jaraknya 100 meter dari bendungan karet, sudah mulai turun,” urai dia.
Konsekwensi dari menurunnya permukaan air sungai, ungkap Aminullah, maka suplai debit air baku yang bisa ditarik dari sungai ke bak pengolahan PDAM juga akan menurun.
Padahal, papar Aminullah, setelah pekerjaan upgrading penyaringan air bersih di WTP Lambaro pada akhir Desember 2020 lalu, produktivitas debit air minum di WTP meningkat drastis dari 450 liter/detik, naik menjadi 650-900 liter/detik.
Namun, memasuki bulan Februari 2021, karena jumlah lubang bendungan karet yang bocor terus bertambah dari tiga lubang k6ini dikabarkan sudah menjadi tujuh lubang, bahkan ada satu titik lokasi yang bocor panjang sobekan karet bendungannya mencapai 3 meter, membuat bendungan karet itu sudah tidak bisa difungsikan lagi dan harus segera ditambal.