Iqbal Muhammad Minta Tim MDC Lakukan Pemetaan Madrasah di Aceh, Jika Ada Kurang Beri Pendampingan
Tim MDC yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Dr Duskri, Dr Tgk H Mufakkir MA, Muslem Daud SAg MEd PhD, Drs Mardin, Hasan Basri M Nur.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal Muhammad MA, mengharapkan Tim Madrasah Development Center (MDC) bisa memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan mutu pendidikan berbasis madrasah di Aceh.
Salah satunya adalah dengan cara turun ke lapangan dan melakukan pemetaan terhadap kualitas pendidikan di madrasah.
Pemetaan ini perlu dilakukan untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
Harapan dan permintaan tersebut disampaikan Kakanwil Kemenag Aceh dalam pertemuan dengan Tim MDC yang dipimpin oleh Dr Sofyan A Gani, di ruang rapat Kanwil Kemenag Aceh, Senin (1/3/2021) sore.
“Tim MDC perlu turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemetaan madrasah di daerah. Setelah diketahui kekurangan setiap madrasah maka lakukan pendampingan sesuai kekurangan masing-masing,” ujar Iqbal kepada di hadapan tim MDC Aceh, seperti dikutip siaran pers yang dikirim oleh anggota MDC Aceh, Hasan Basri M Nur.
Selain Dr Sofyan A Gani, Tim MDC yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Dr Duskri, Dr Tgk H Mufakkir MA, Muslem Daud SAg MEd PhD, Drs Mardin, Hasan Basri M Nur, dan lain-lain.
Sementara Kakanwil Kemenag Aceh, Iqbal Muhammad didampingi oleh sejumlah pejabat utama di Kemenag Aceh.
Baca juga: Kakanwil Kemenag Aceh Lantik Pengurus Madrasah Development Center, Songsong Sekolah Inovatif
Baca juga: SKB 3 Menteri Larang Sekolah Atur Seragam Kekhususan Agama, Madrasah dan Aceh Dapat Pengecualian
Kelas Internasional
Dalam pertemuan tersebut, para pejabat di lingkungan Kemenag Aceh juga mengharapkan peran dan kontribusi pakar dan praktisi pendidikan yang ada dalam Madrasah Development Center (MDC) atau Pusat Pengembangan Madrasah (PPM) untuk meningkatkan mutu pendidikan, termasuk ada kelas internasional, di lingkungan Kanwil Kemenag Aceh.
Harapan mewujudkan kelas internasional di madrasah di Aceh ini, antara lain disampaikan oleh Kabid Pendidikan Madrasah Kemenag Aceh, H Mukhlis MPd.
Mukhlis juga memaparkan kondisi madrasah di Aceh dan target yang dicapai dalam 4 tahun mendatang.
Dia menawarkan konsep pengembangan berbasis pilot project dalam memajukan madrasah di tiap kabupaten/kota.
“Minimal di satu kabupaten/kota ada satu madrasah pilot project. Dalam konsep pilot project ini harus ada kelas unggul, bahkan kelas yang menggunakan bahasa internasional, yaitu Arab dan Inggris,” harap Mukhlis.
Baca juga: 46 Kepala Madrasah di Pidie Dirotasi
Kesiapan Tim MDC
Menanggapi ini, Ketua MDC, Sofyan A Gani, menyatakan kesiapan tim yang dipimpinnya untuk membantu mewujudkan madrasah lebih baik pada masa-masa mendatang.
Apalagi, kata Sofyan, Kanwil Kemenag di bawah kepemimpinan Iqbal sangat terbuka, ramah, serta sangat mudah mengakses informasi dan data.
“Kita akan berusaha mewujudkan madrasah hebat yang akan membuat setiap orang tua bangga anak-anak belajar pada madrasah dan alumninya mampu menembus PTN ternama di Aceh dan Indonesia,” ujar Sofyan yang pernah sukses mendampingi MAN Model Banda Aceh.
Baca juga: Janji Listyo Sigit Setelah Jadi Kapolri, Siap Tampung Lulusan Madrasah
Trend Membaik
Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah, Drs H Nasruddin MAg, memaparkan kondisi akreditasi madrasah di Aceh yang secara umum cenderung menunjukkan trend membaik.
Madrasah Ibtidaiyah (baik negeri maupun swasta): Akreditasi A sebanyak 280, akreditasi B 386, dan akreditasi C 70.
Madrasah Tsanawiyah (baik negeri maupun swasta): Akreditasi A berjumlah 86, akreditasi B 64, dan akreditasi C 107.
Madrasah Aliyah (baik negeri maupun swasta): Akreditasi A tercatat 271, akretasi B 70, dan akreditasi C 59.
“Selain itu terdapat beberapa madrasah, terutama yang swasta, belum terakreditasi dan akan segera dilakukan proses akreditasi,” ujar Nasruddin, alumnus Tarbiyah Pendidikan Agama (TPA) UIN Ar-Raniry yang pernah menjadi guru teladan.(*)