Berita Luar Negeri

Ikut Rakyat Melawan Junta Militer, Ratusan Polisi Myanmar Membelot 

Lebih dari 600 polisi Myanmar membelot dan bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil di Myanmar dan melawan junta militer

Editor: Muhammad Hadi
Anadolu Agency
Sedikitnya telah tercatat 10 orang meregang nyawa setelah pasukan keamanan Myanmar menggunakan peluru tajam pada para demonstran, Kamis (4/3/2021). 

Polisi yang berpartisipasi dalam gerakan pembangkangan sipil mengatakan, mereka hanya akan menerima perintah dari pemerintahan terpilih.

Sedangkan beberapa di antaranya berujar, mereka akan menawarkan jasa jika anggota parlemen Myanmar terpilih membentuk tentara untuk melawan rezim militer.

Mayoritas petugas yang telah bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil mengajukan pengunduran diri.

Baca juga: Setelah Jokowi Serukan Benci Produk Asing, Pemerintah Sepakat Impor Beras 1 Juta Ton

Sementara, beberapa lainnya hanya memberi tahu atasan mereka bahwa mereka bergabung dengan gerakan itu, kata seorang polisi di Naypyidaw.

Beberapa surat pengunduran diri mengatakan, mereka tidak memiliki keinginan untuk melaksanakan perintah dewan militer dan mengundurkan diri untuk membersamai rakyat.

Reuters melaporkan pada Kamis bahwa setidaknya 19 petugas telah melarikan diri ke Mizoram di India melalui Negara Bagian Chin dan meminta suaka politik.

Beberapa petugas yang membelot memiliki pengalaman selama bertahun-tahun dan telah memenangi penghargaan kinerja yang luar biasa.

Baca juga: Ikan Asin Tidak Dibuang Kotoran Perutnya, Apakah Seluruh Dagingnya Jadi Najis? Begini Penjelasan UAS

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "600 Polisi Myanmar Membelot, Ikut Rakyat Lawan Junta Militer",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved