Berita Aceh Utara

Setelah Sembilan Tahun Terhenti, PIM Kembali Bisa Ekspor Urea Ke Luar Negeri, Ini Negara Tujuannya

Ekspor perdana ini dilakukan PIM setelah mendapat izin dari Pupuk Indonesia dan teken kontrak dengan buyer atau pembeli pupuk di Srilangka. 

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Foto Dok PIM
Kapal dari Srilangka masuk ke dermaga PT Pupuk Iskandar Muda untuk ekspor urea. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Sebanyak 30 ribu ton pupuk urea komersil (nonsubsidi) mulai diekspor PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) pada Jumat (5/3/2021), ke luar negeri, yaitu Srilangka dalam tiga tahap. 

Ekspor perdana ini dilakukan PIM setelah mendapat izin dari Pupuk Indonesia dan teken kontrak dengan buyer atau pembeli pupuk di Srilangka

Kapal dari Srilangka ‘Truong Minh Dragon Hai Phong” tersebut tiba di Dermaga Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PIM pada Kamis (4/3/2021).

Saat ini, PT PIM sedang melakukan pengapalan dan diperkirakan kapal tersebut akan berangkat pada Minggu (7/3/2021) ini, ke Srilangka

Untuk diketahui, ekspor pupuk komersil dari PT PIM ke luar negeri sudah berlangsung lama. Namun pada tahun 2012 terhenti karena persoalan harga.

Baca juga: PIM Kembali Ekspor Urea 40 Ribu Ton dalam Tiga Tahap ke Srilangka

Baca juga: Bongkar Lagi Makam Gadis 19 Tahun yang Ditembak Mati, Aparat Myanmar Sebut Pelakunya Provokator

Baca juga: Salut! Emak-emak Cot Lamkuweuh Tangkap Enam Sapi Berkeliaran di Desa Mereka

Setelah sempat terhenti selama sembilan tahun, kini PT PIM kembali memulai ekspor urea ke salah satu negara di Asia Tengah. 

Pelepasan ekspor dilakukan Direktur Keuangan dan Umum PTPIM, Rochan Syamsul Hadi dan dihadiri oleh Senior Vice President (SVP) jajaran PT PIM dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 di Dermaga TUKS PIM.

Untuk tahap awal, dilakukan pengapalan sebanyak 11.000 ton urea dan diperkirakan memakan waktu pengapalan selama 3 hari.

Kemudian untuk ekspor tahap kedua diperkirakan dilaksanakan pada 20 Maret 2021, juga dengan jumlah 11.000 ton.

Selanjutnya, sisa 8.000 ton diperkirakan akan diekspor pada pertengahan April 2021.

Baca juga: Vario 160 Bakal Jadi Model Berikutnya Honda, Seusai Peluncuran Motor PCX 160

Baca juga: Wakapolda Aceh dan Tim Serasa Gelar Bakti Sosial di Kuta Cot Glie

Baca juga: Disetop Petugas, Musran Justru Tancap Gas dengan RX King, Ternyata Ini Profesi Sampingan Pemuda Itu

Karena saat ini dermaga TUKS PIM memiliki kemampuan menampung kapal berkapasitas bobot mati maksimal 15.000 Deadweight tonnage (DWT). 

Direktur Utama PT PIM, Yanuar Budinorman menyebutkan, ekspor urea nonsubsidi ini merupakan langkah penting bagi perusahaan untuk terus tumbuh dan bermanfaat bagi negeri.

Selain meningkatkan pendapatan perusahaan, paparnya, dari ekspor tersebut juga akan menambah devisa negara.

“PT PIM berada pada lokasi yang sangat strategis untuk mengekspor produknya,” ujar Yanuar. 

Karena lokasi PT PIM terletak di pinggir Selat Malaka yang merupakan jalur lintasan internasional sehingga memudahkan terkoneksi pada jalur perdagangan global dan negara tujuan ekspor.

Baca juga: Disneyland Los Angeles Kembali Dibuka Mulai April 2021, Seusai Setahun Ditutup

Baca juga: Virus Corona B117 belum Terdeteksi di Aceh, Ini Penjelasan Jubir Satgas

Baca juga: Anggota DPRK Banda Aceh Sofyan Helmi Dukung Kapolresta Tertibkan Knalpot Blong

Selain mulai merambah pasar global, urai dia, PT PIM juga akan terus berkomitmen melakukan penjualan pupuk nonsubsidi untuk kebutuhan nasional serta menjaga dan memastikan kelancaran penyaluran pupuk subsidi hingga sampai ke tangan petani. 

“PIM akan terus meningkatkan kompetensinya sebagai produsen pupuk nasional dan menjadi pendukung program ketahanan pangan nasional bersama sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku induk perusahaan PIM,"pungkas Yanuar.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved