Isra Miraj 1442 H, 2 Peristiwa Ini Membuat Nabi Muhammad SAW Sedih Sebelum Melakukan Isra Miraj

Isra Miraj adalah sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

Editor: Amirullah
FREEPIC
Amalan dan Bacaan Doa saat Peringatan Isra Miraj 27 Rajab 1441 Hijriyah, Dilengkapi Tata Caranya. 

SERAMBINEWS.COM - Isra Miraj adalah sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

Dalam Isra Miraj, Rasulullah Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina.

Setelah itu, Nabi Muhammad diperjalankan dari Masjidil Aqsa yang ada di bumi, lalu menuju langit ke tujuh kemudian ke Sidratul Muntaha.

Dalam Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah secara langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat.

Pada tahun ini, Isra Miraj yang diperingati setiap 27 Rajab jatuh pada Kamis, 11 Maret 2021 atau hari ini.

Baca juga: Berikut Sejarah Isra Miraj Perjalanan Nabi Muhammad SAW, Menerima Perintah Sholat

Akademisi dari Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan MAg menerangkan, di balik peristiwa Isra Miraj, terdapat dua peristiwa besar yang dialami oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Dua peristiwa tersebut, yakni meninggalnya Istri Nabi Muhammad, Siti Khadijah yang selama hidup selalu mendukung perjuangan dakwah.

"Khadijah adalah orang yang menopang kehidupan Rasullah, terutama ketika ada di rumah."

"Beliau merasa aman tentram ada tukar pikiran dan dukungan lahir batin dari Khodijah luar biasa, dan itu menguatkan perjuangan Rasulullah," kata Sulhani dalam program Oase Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021).

Selain itu, sang paman, Abu Thalib juga meninggal di tahun yang sama.

"Abu Thalib semenjak kecil ditunjuk oleh kakeknya sebagai paman untuk mengasuh, dia yang paling menyayangi Rasulullah."

Baca juga: Kumpulan Lengkap Ucapan Selamat Isra Miraj 1442 H Bahasa Indonesia dan Inggris

"Bahkan sayangnya bisa jadi melebihi terhadap anak-anak beliau sendiri yang salah satu anaknya adalah Ali Bin Abi Thalib," sambungnya.

Abu Thalib adalah orang yang punya kedudukan kuat di Mekkah, karena pemegang suku besar Quraish di Mekkah, salah satu tokohnya adalah kakeknya Nabi Muhammad, Abdul Muthalib yang kemudian diwariskan oleh Abu Thalib.

"Abu Thalib punya pengaruh luar biasa kuat di Mekkah, secara politik, secara sosial sangat dihormati," terang Sulhani yang juga Katib Syuriah PCNU Sukoharjo ini.

Karena cintanya kepada Rasulullah, apapun yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, selalu mendapatkan perlindungan kuat dari Abu Thalib.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved