Kajian Islam
Sebelum Melakukan Isra Mikraj, 2 Peristiwa Ini Membuat Nabi Muhammad SAW Sedih, Berikut Ulasannya
Akademisi Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan, MAg, menerangkan dua peristiwa yang membuat Rasulullah SAW bersedih sebelum Isra Mikraj.
Akademisi Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan, MAg, menerangkan dua peristiwa yang membuat Rasulullah SAW bersedih sebelum Isra Mikraj.
SERAMBINEWS.COM - Sebelum melakukan Isra Mikraj, ada dua peristiwa besar yang membuat Nabi Muhammad SAW sedih.
Akademisi Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan, MAg, menerangkan dua peristiwa yang membuat Rasulullah SAW bersedih sebelum Isra Mikraj.
Namun, sebelumnya setiap umat Muslim harus tahu dulu bahwa Isra Mikraj merupakan sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.
Dalam Isra Mikraj, Rasulullah Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina.
Setelah itu, Nabi Muhammad diperjalankan dari Masjidil Aqsa yang ada di bumi, menuju langit ke tujuh kemudian ke Sidratul Muntaha.
Dalam Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah secara langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan shalat.
Hingga saat ini, Isra Mikraj menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Baca juga: Berikut, Amalan Sunnah Sebelum Tidur yang Dianjurkan Rasulullah SAW, Doa Saat Alami Mimpi Buruk
Akademisi dari Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan, M.Ag menerangkan, di balik peristiwa Isra Miraj ini, terdapat dua peristiwa besar yang dialami oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Dua peristiwa tersebut, yakni meninggalnya Istri Nabi Muhammad, Siti Khadijah yang selama hidup selalu mendukung perjuangan dakwah.
"Khadijah adalah orang yang menopang kehidupan Rasullah, terutama ketika ada di rumah, beliau merasa aman dan tentram.
Ada tukar pikiran dan dukungan lahir batin dari Khodijah luar biasa dan itu menguatkan perjuangan Rasulullah," kata Sulhani dalam program Oase Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021).
Selain itu, sang paman, Abu Thalib juga meninggal di tahun yang sama.
Baca juga: Selain Barakallah Fii Umrik, Ini Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami Dalam Bahasa Arab Simpel Lainnya
"Abu Thalib semenjak kecil ditunjuk oleh kakeknya sebagai paman untuk mengasuh.
Dia yang paling menyayangi Rasulullah, bahkan sayangnya bisa jadi melebihi terhadap anak-anak beliau sendiri yang salah satu anaknya adalah Ali Bin Abi Thalib," sambungnya.
Abu Thalib adalah orang yang punya kedudukan kuat di Mekkah, karena pemegang suku besar Quraish di Mekkah, salah satu tokohnya adalah kakeknya Nabi Muhammad, Abdul Muthalib, yang kemudian diwariskan oleh Abu Thalib.
"Abu Thalib punya pengaruh luar biasa kuat di Mekkah, secara politik, secara sosial sangat dihormati," terang Sulhani yang juga Katib Syuriah PCNU Sukoharjo ini.
Karena cintanya kepada Rasulullah, apapun yang dilakukan oleh Nabi Muhammad, selalu mendapatkan perlindungan kuat dari Abu Thalib.
Ketika Abu Thalib masih hidup, orang Quraish masih ada rasa sungkan untuk menggangu Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Menlu Arab Saudi Sebut Serangan Milisi Houthi ke Kilang Minyak Aramco Targetkan Ekonomi Global
"Ketika dua sosok yang dekat dengan Nabi Muhammad itu wafat, Nabi saat itu mengalami kesedihan hingga saat itu dikenal tahun 'Ammul Huzni'," jelas Sulhani.
Selain meninggalnya dua sosok terdekat dengan Nabi ini, saat itu umat Islam juga sedang mengalami situasi yang kurang baik akibat adanya embargo.
"Ada situasi yang lain, masyarakat Islam di Mekkah saat itu sedang mengalami beberapa embargo ekonomi dan embargo sosial, jadi akses ekonomi ditutup oleh pemegang kekuasaan di Mekkah," ungkapnya.
Setelah berbagai peristiwa itu, kemjudian Rasulullah mendapat suatu hiburan berupa Isra Miraj.
"Situasi ini kemudian Allah memberikan satu penghiburan luar biasa yang bernama Isra Mikraj.
Salah stau tujuan besarnya adalah menguatkan pribadi Rasulullah yang kala itu adalah masa yang luar biasa," jelasnya.
Hal lain, diperjalankannya Nabi Muhammad, adalah ditunjukkannya kebesaran Allah di beberapa tempat hingga kemudian mendapat perintah untuk mengerjakan shalat.
Sulhani menerangkan, riwayat dalil mengenai Isra Mikraj ini terdapat pada Surat Al Isra' yang artinya.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah diberkahi sekelilingnya oleh Allah agar Kami perhatikan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS Al Isra:1)(Tribunnews.com/Tio)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dua Peristiwa yang Membuat Nabi Muhammad SAW Sedih Sebelum Melakukan Isra Miraj