Kisah Kakek Miskin, Setiap Hari Berenang di Sungai Cari Rongsokan, Sempat Temukan Emas dan Mayat
Suparno sudah melabuhkan pelampung yang berbentuk seperti perahu yang terbuat dari sterofoam bekas pembungkus kulkas.
Banyak hal yang ditemukan Pak Kentir selama memungut barang rongsok di Sungai Ciliwung.
"Pernah nemu perak, emas," ujarnya.
Bagi Pak Kentir, perhiasan yang ditemukan itu adalah rejeki baginya.
Mulai dari kalung hingga cincin kawin, pernah ia temukan.
Namun, temuan seperti itu tidak tentu.
"Kalau nemu (perhiasan) sih namanya milik, rejeki. Udah lama sih (nemu perhiasan). Waktu habis banjir gede, tahun 2007," kata Pak Kentir.
Jika menemukan perhiasan, Pak Kentir biasanya langsung menjualnya. Bahkan, ia pernah menemukan emas seberat dua gram.
Selain emas dan barang rongsok, seperti besi, seng, botol plastik minuman, tak jarang ia juga menemukan mayat manusia.
"Kalau mayat sih sering namanya kali, kali gede," tambah Pak Kentir.

Meski begitu, hal tersebut tak membuatnya takut.
Walupun tak jarang kakinya harus terluka karena terkena pecahan benda tajam seperti seng, beling atau paku.
Pak Kentir mengaku tak mampu bila harus mengais rejeki di jalan karena kemampuan penglihatannya yang sudah terbatas.
Selain itu, risiko untuk tekena beling dan paku bila mengumpulkan barang bekas dan sampah di kampung-kampung lebih besar dibandingkan di sungai.
"Namanya di kali, Mas. Nyarinya di lumpur. Terus kadang-kadang kena beling, seng, kena paku," ujar Pak Kentir.
Baca juga: Kisah Pengungsi Suriah Sempat Putus Kuliah Akibat Perang Hingga Jadi Dokter di Turki
Baca juga: Kisah Pilu Prajurit TNI, Lumpuh Disengat 8 Tawon Ndas, Kini Tak Bisa Berjalan, Istri Jualan Keripik
Kerja keras dan hidup sebatang kara di ibu kota
