Berita Luar Negeri
Kisah Pengungsi Suriah Sempat Putus Kuliah Akibat Perang Hingga Jadi Dokter di Turki
Ibrahim Saban seorang pria yang sempat putus kuliah karena melarikan diri dari perang di Suriah, menjadi dokter di Turki.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
Sebelum pecah perang saudara di Suriah pada tahun 2011, Maya mempunyai mimpi untuk menjadi seorang diplomat.
Namun, apa yang diharapkannya pun tak jadi kenyataan karena perang.
"Itu adalah situasi ketika kebutuhan dasar hidup jauh lebih mahal dan tidak bisa diakses untuk semua orang," kata Maya yang dilansir dari Kompas.com dalam wawancara dengan UNHCR.
Pada tahun 2015 saat usianya baru menginjak 16 tahun, Maya meninggalkan Damasks dan memulai hidup baru di Inggris di bawah skema reunifikasi keluarga.
Baca juga: Kreatif, Bawa Sepeda Motor Sendirian, Ibu Hamil Ini Tulis Peringatan Hati-Hati, Seperti Ini Isinya
Memulai hidup baru di negara baru tentu tidak mudah bagi gadis yang masih berusia 16 tahun.
Masalah perbedaan bahasa dan budaya menjadi perjuangan yang dilalui Maya untuk menyesuaikan diri.
"Saya pikir mereka akan memandang rendah saya sebagai seseorang yang tidak berpendidikan, tidak terampil, tidak layak untuk bersekolah," jelas dia, dikutip dari World Economic Forum, 19 Desember 2019. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER - UAS Tiba di Lhokseumawe, Harga Emas Turun hingga Pembunuhan Sadis di Lamjabat
Baca juga: BERITA POPULER – Kapal Tanker Melayang, Bohong Soal Kehamilan Hingga AHY Dikabarkan Maju Pilpres
Baca juga: BERITA POPULER: Istri TNI Selingkuh, Pria Ditempeleng Ibu Saat Akad hingga Prabowo Borong Jet Tempur