Iran Eksekusi Gantung Empat Pria yang Perkosa Seorang Istri di Depan Suaminya
TV Internasional Iran melaporkan bahwa para pria itu diyakini telah mengikat tangan dan kaki suaminya sebelum menyerang istrinya di depannya.
SERAMBINEWS.COM - Sebanyak empat pria yang memperkosa seorang wanita di depan suaminya yang terikat menjalani eksekusi mati berupa hukuman gantung di Iran.
TV Internasional Iran melaporkan bahwa para pria itu diyakini telah mengikat tangan dan kaki suaminya sebelum menyerang istrinya di depannya.
Empat pria yang memperkosa seorang wanita pendaki gunung di depan suaminya telah dieksekusi, demikian dilaporkan.
Serangan keji itu dikatakan terjadi saat mendaki di provinsi Khorasan Razavi, di timur laut Iran.
Menurut Organisasi Kehakiman untuk wilayah tersebut, empat pemerkosa kemudian ditangkap oleh polisi setelah penyelidikan ekstensif.
Geng laki-laki tersebut diidentifikasi oleh kepolisian kota Fariman dan didakwa atas penculikan dan pemerkosaan seorang wanita dan dengan ancaman kekerasan terhadap seorang pria, dikutip Mirror, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Isak Tangis Keluarga Pecah & Suasana Haru Warnai saat Jenazah Anton Medan Dimasukkan ke Liang Lahat
Pengadilan Kriminal Khorasan Razavi mengirim kasus tersebut ke Mahkamah Agung dimana keempat pria tersebut dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.
Eksekusi dilakukan di Penjara Pusat Masyhad pada Senin pagi, kemarin.
Mereka dinamai oleh kantor kejaksaan sebagai Ruhollah Javidi Rad, Mohammad Sayadi Baghansgani, Mohammad Hosseini dan Mohammad Watandoost.
Sementara para pria dijatuhi hukuman dalam kasus ini di Iran, para korban pemerkosaan dikatakan sering menghadapi dakwaan perzinahan, ketidaksenonohan, atau perilaku tidak bermoral begitu mereka melaporkan serangan seksual ke polisi.
Dalam sistem hukum negara, hubungan seks di luar nikah dapat dihukum dengan cambuk sehingga korban dapat dituntut jika pihak berwenang tidak mempercayainya.
Baca juga: VIDEO Puluhan Warga di Aceh Utara Serbu Kantor Camat Tanah Luas

Ancaman dakwaan perzinahan, ketidaksenonohan, dan perilaku tidak bermoral di Iran karena melaporkan pelecehan seksual sering kali menghalangi banyak wanita di Iran untuk melaporkan kejahatan terhadap mereka.
Beberapa wanita di Iran telah mengungkapkan pengalaman mereka tentang pelecehan seksual dan kekerasan di media sosial meskipun Twitter dan Facebook dilarang di sana.
Mengomentari jumlah serangan terhadap wanita di Iran, analis hukum di TV Internasional Iran, Nargess Tavassolian berkata: “Sulit untuk mengatakan apakah jenis kejahatan ini telah meningkat di Iran, tetapi karena meluasnya penggunaan media sosial, kejahatan ini sering terjadi dan lebih terekspos."
Baca juga: Beredar Viral Video Pemeran Parakan 01 Dinikahkan, Kades Membantah: Itu Hoaks
Istri terpidana mati karena bunuh suami meninggal saat hendak digantung