Berita Bireuen
Kantor Desa Dilempari Batu hingga Kaca Pecah Gara-gara BLT, Begini Penjelasan Keuchik Rambong Payong
Pelemparan ini dilakukan pelaku abang adik sesaat usai penyaluran BLT kepada 140 warga yang berhak menerimanya, Selasa (16/3/2021) sore.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Kantor Keuchik Rambong Payong, Peulimbang, Bireuen dilempari batu oleh dua warganya, sehingga menyebabkan kaca pintu dan jendela pecah.
Pelemparan ini dilakukan pelaku abang adik sesaat usai penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) kepada 140 warga yang berhak menerimanya, Selasa (16/3/2021) sore.
Usai pembagian BLT, sejumlah warga sudah pulang ke rumah dan tinggallah beberapa perangkat desa, kemudian terjadi pelemparan.
Keuchik Rambong Payong, Peulimbang, Hasnawi (60), kepada Serambinews.com mengatakan, kasus pelemparan atau pengrusakan kantor pemerintahan desa itu terkait dengan penyaluran BLT untuk warganya.
“Padahal sudah dimusyawarahkan, ada seorang warga mungkin tidak puas dan melakukan pelemparan bersama keluarganya,” ujar Hasnawi.
Baca juga: Gara-gara BLT, Kantor Keuchik Rambong Payong Peulimbang Dilempari Batu, Kaca Pintu dan Jendela Pecah
Baca juga: 49 Keuchik di Pidie Diperiksa Kejari, Dugaan Buat Dokumen RAPBG
Baca juga: Calon Penumpang KMP Aceh Hebat 1 Kembalikan Tiket di Pelabuhan Calang, Ini Penyebabnya
Diceritakan Keuchik Rambong Payong, hasil musyawarah desa tahun ini, ada sebanyak 140 kepala keluarga (KK) mendapatkan BLT dari sumber dana desa.
Dalam musyawarah di desa tersebut, papar Hasnawi, diputuskan bahwa bantuan BLT disalurkan secara bergiliran.
Artinya, bagi warga yang sudah pernah menerima BLT tahun 2020 lalu, maka tidak menerima lagi pada tahun ini, salah satunya termasuk warga berinisial An.
“Awalnya dalam musyawarah sudah disepakati, jatah An Rp 300 ribu untuk bulan Januari, diberikan kepada saudaranya bernama Masri dan sudah disetujui,” terangnya.
Hasil rapat itu menjadi pedoman pembagian BLT. Saat pembagian BLT dilakukan di kantor keuchik, sempat mendapat pengawalan dari anggota Pos Polisi Subsektor Peulimbang dan anggota Pos Ramil setempat.
Baca juga: BWF Rilis Skedul All England Open 2021 Malam Ini - Marcus/Kevin Awali Perjuangan 7 Wakil Indonesia
Baca juga: VIDEO - Ini Alasan Orang Tua Sekap dan Rantai Anaknya di Dapur Selama Tiga Hari
Baca juga: VIDEO Penderita Gangguan Jiwa Lantunkan Lagu dengan Suara Merdu saat Dilepas dari Pasungan
Proses penyaluran bantuan sosial (bansos) dampak pandemi Covid-19 itu untuk 140 orang penerima itu pun berjalan lancar.
Namun sekitar pukul 18.00 WIB, datanglah dua warga yaitu An serta abang kandungnya Jn, melempar kantor keuchik dengan batu.
Informasi berkembang, usai pembagian BLT, An pulang ke rumah dan mungkin melaporkan kepada abangnya bernama JN, bahwa ia tidak mendapat lagi bantuan.
Entah bagaimana selanjutnya, kemudian An dan Jn mendatangi kantor keuchik dan melakukan pelemparan ke kantor desa tersebut.