Berita Bireuen

Kantor Desa Dilempari Batu hingga Kaca Pecah Gara-gara BLT, Begini Penjelasan Keuchik Rambong Payong

Pelemparan ini dilakukan pelaku abang adik sesaat usai penyaluran BLT kepada 140 warga yang berhak menerimanya, Selasa (16/3/2021) sore.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Dua lembar kaca pintu dan satu lembar kaca jendela Kantor Keuchik Rambong Payong, Peulimbang, Bireuen pecah dilempari dengan batu, Selasa (16/03/2021) sore. 

Saat pelemparan terjadi, masih ada dua kepala dusun dan Sekdes bernama Abdul Gani di kantor keuchik.

Baca juga: Mudah! Ini 4 Cara Menghilangkan Tahi Lalat Secara Alami

Baca juga: Sempat Memburuk, Tren Penanganan Covid-19 di Aceh Tamiang Kembali Membaik

Baca juga: Ini 8 Makanan Super untuk Pria Umur di Atas 40 Tahun, Bernutrisi hingga Menjaga Kondisi Fisik

Bahkan, pelaku dilaporkan hendak masuk ke kantor keuchik, namun Sekdes langsung keluar dan pelaku menahan di pintu.

Usai kejadian tersebut, kedua pelaku menghilang dan kasus dilaporkan ke Pol Subsektor Peulimbang dan Polsek Jeunieb. 

Hasnawi mengungkapkan, Jn selaku abang kandung An sebenarnya mendapat BLT tahun 2021 ini, sedangkan jatah An dialihkan untuk Masri yang juga keluarganya.

Menjawab Serambinews.com berapa bantuan dana desa (DD) tahun ini untuk Gampong Rambong Payong, Hasnawi menyebutkan, tahun 2021 desanya mendapat alokasi sebesar Rp 600 juta lebih.

Dari total penduduk berjumlah 2.000 jiwa lebih, beber dia, hasil musyawarah diputuskan 140 keluarga menjadi penerima BLT tahun ini.

Baca juga: Tahun 2022, Pemerintah Aceh Diminta Prioritaskan Pembangunan Rumah Dhuafa

Baca juga: Satgas Covid-19 Pijay Vaksinasi 140 Peserta, Targetkan Suntik 10 Ribu Warga pada Tahap Kedua

Baca juga: Dilarang Main Game oleh Ayah, Remaja Perempuan Hampir Terjun dari Jembatan, Begini Aksi Penyelamatan

“Sama dengan tahun lalu, di mana jumlah penerima BLT 140 penerima, maka tahun ini juga 140 penerima tapi digilir sehingga bantuan merata,” papar dia.

“Ada yang mendapat tahun lalu, tapi tidak mendapat tahun ini. Keputusan tersebut merupakan hasil musyawarah,” tegas Hasnawi yang didampingi sejumlah
warga lainnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved