Internasional

China Protes AS dan Jepang, Tuduh Keduanya Jahat, Serang Kebijakan Luar dan Dalam Negerinya

Pemerintah China emperotes keras Amerika Serikat dan Jepang atas pernyataan bersama yang dikatakannya menyerang dengan jahat.

Editor: M Nur Pakar
AP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri) bertemu Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong sebelum bertemu Menteri Luar Negeri dan Pertahanan antara Korea Selatan dan AS di Kementerian Luar Negeri Korsel di Seoul, Kamis (18/3/2021) 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Pemerintah China emperotes keras Amerika Serikat dan Jepang atas pernyataan bersama yang dikatakannya menyerang dengan jahat.

Kedua sekutu itu menyerang kebijakan luar negeri China.

"AS dan Jepang sangat serius mencampuri urusan dalam negeri China," kata Kementerian Luar Negeri, Rabu (17/3/2021).

Dilansir Reuters, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan China sangat tidak senang dan menentang pernyataan itu.

Komentarnya datang sehari sebelum Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan penasihat kebijakan luar negeri Yang Jiechi di Alaska.

Baca juga: Pakistan Dapat Bantuan 500.000 Dosis Vaksin Covid-19 dari China

Pernyataan AS-Jepang menyatakan keprihatinan atas ancaman terhadap Taiwan, pelanggaran hak asasi manusia Beijing di Xinjiang dan aktivitasnya di Laut China Selatan.

Termasuk tindakan sepihak yang berupaya mengubah status quo atas pulau-pulau Laut China Timur yang dikendalikan Jepang yang juga diklaim China. .

"Pernyataan itu mencoba merugikan kepentingan China," kata Zhao kepada wartawan pada briefing harian.

"China sangat tidak senang dan dengan tegas menentang hal ini, dan kami telah membuat pernyataan yang sungguh-sungguh kepada Amerika Serikat dan Jepang,” tambahnya.

Tidak ada indikasi pembicaraan Alaska telah digagalkan dan Zhao mengatakan China siap untuk membahas kebijakannya di Xinjiang dan Hong Kong.

Baca juga: Pakar Hukum AS Tuduh China Melakukan Genosida Muslim Uighur Secara Sistematis di Provinsi Xinjiang

"Tetapi upaya AS untuk dengan sengaja menyesatkan opini publik sebelum pertemuan dan memberikan tekanan pada China tidak akan berhasil," kata Zhao.

"Kami mendesak AS untuk mematuhi norma-norma dasar hubungan internasional dan tidak terlibat dalam hal-hal yang membahayakan kepentingan inti," ujanya.

Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi pada Selasa (16/3/2021).

Ssetelah itu mengatakan demokrasi dan hak asasi manusia sedang ditantang dan Amerika Serikat akan mendorong dengan mitranya untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Blinken mengatakan pemerintahan Biden berkomitmen untuk bekerja dengan sekutu AS saat mereka menghadapi tantangan dari China dan sekutunya Korea Utara, yang sedang mengejar program senjata nuklir terlarang.

Baca juga: Keluarga Etnis Uighur Tuntut Keadilan untuk Saudaranya yang Hilang di Xinjiang China

"Kami akan mundur jika perlu, ketika China menggunakan paksaan atau agresi untuk mendapatkan jalannya," katanya.

Blinken mengatakan pertemuan Alaska adalah bagian dari upaya untuk memperkenalkan kejelasan baru ke dalam hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved