Opini

KMP Aceh Hebat; Strategi Membangun Kepulauan

Akhirnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Aceh Hebat 1, Aceh Hebat 2, dan Aceh Hebat 3 resmi berlayar melintasi rute masing-masing yang telah ditentukan

Editor: bakri
zoom-inlihat foto KMP Aceh Hebat; Strategi Membangun Kepulauan
IST
Firdaus Noezula, Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan di IPB University, Bogor

Isu pembangunan wilayah

Salah satu akar konflik sosial di masyarakat berkaitan dengan pemerataan pembangunan wilayah. Saat ini fenomena "kesenjangan wilayah" (regional disparity) menjadi hal yang masih umum terjadi dalam proses pembangunan wilayah.

Selama ini, kecenderungan pembangunan wilayah dikelola secara parsial yang tidak menghubungkan antarsektor yang telah dibangun. Guna memotong mata rantai tersebut, eksistensi moda transportasi KMP Aceh Hebat perlu memastikan terjadinya konsep regionalisasi, sehingga kehadirannya menjadi jawaban terhadap kesenjangan di pulau-pulau terpencil dan terluar di Aceh selama ini.

Regionalisasi diharapkan akan menghilangkan kesenjangan yang ada, memberikan dampak yang baik bagi ekonomi di dalam kawasan maupun diluar kawasan, meningkatkan pendapatan perkapita, menurunkan angka kemiskinan serta meningkatkan iklim investasi yang sedang dan akan dilakukan oleh Pemerintah Aceh.

Manfaat regionalisasi dapat dicapai dengan membangun konektivitas guna mencapai aksesibilitas, sebab keduanya adalah sesuatu yang saling terkait dan tidak terpisahkan.

Sjamsu Rahardja, Ekonom The World Bank, mengatakan bahwa konektivitas menjadi kunci sukses terbangunnya sistem yang baik di Indonesia.

Oleh karena itu, terdapat tiga prinsip konsep konektivitas. Pertama, memaksimalkan pertumbuhan melalui kesatuan kawasan, bukan keseragaman (inclusive development); Kedua, memperluas pertumbuhan melalui konektivitas wilayah-wilayah melalui inter-moda supply chain system yang menghubungkan hinterland dan yang tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan; Ketiga, mencapai pertumbuhan

inklusif dengan menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur dan pelayanan dasar dalam mendapatkan manfaat pembangunan (Bappenas, 2015).

Rasa syukur

Di awal bulan Maret, penulis melakukan perjalanan dari Ulee Lheue menuju Balohan-Sabang menggunakan Ferry Ro-Ro KMP Aceh Hebat 2, menikmati upaya kecil yang telah diwujudkan oleh Pemerintah Aceh dalam meningkatkan aksesibilitas antar wilayah. Seyogyanya masyarakat Aceh perlu mensyukuri kehadiran kapal baru ini.

Ada salah satu nukilan indatu; "nanggroe maju, barat-timue ureueng rame, murah breuh-bu, meuhai lada" yang dapat dipahami secara implisit bahwa kemajuan itu sangat bergantung pada aksesibilitas dan interaksi yang bermuara pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Semoga!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved