Berita Aceh Besar
Pengemis Lari Kocar-Kacir Saat Ditertibkan Satpol PP Aceh Besar di Lambaro
Pengemis lari kocar-kacir saat hendak ditertibkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Sejumlah pengemis lari kocar-kacir saat hendak ditertibkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (22/3/2021).
Para peminta-minta menyodorkan kotak kardus bertuliskan bantuan sosial kepada para pengguna jalan di saat lampu merah dan kendaraan antrian panjang.
Para pengemis itu terdiri dari pria dan wanita yang lanjut usia dan juga usia muda.
"Kita tertibkan pengemis di kawasan Lambaro, mereka lari kocar-kacir dan lima orang berhasil diamankan, " ujar Kasatpol PP Aceh Besar, M Rusli SSos MAP kepada serambinews.com, Senin (22/3/2021).
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram pada Senin 22 Maret 2021
Kata dia, pengemis yang berhasil diamankan didata dan mereka diberikan pembinaan saja. Pengemis ini banyak dan ber kelompok - kelompok.
Menurut dia, pengemis yang berasal dari luar Aceh Besar ini mengaku telah mengontrak rumah di kawasan Lampeuneurut .
Namun, ketika petugas hendak meminta diantarkan ke lokasi mereka mengontrak rumah, mereka tidak bersedia.
Lanjut M Rusli, petugas Satpol PP Aceh Besar terus melakukan razia terhadap para pengemis yang berkeliaran di wilayah Aceh Besar.
Baca juga: Taklukkan Ular Piton, Petugas Pemadam Kebakaran Berjibaku Hingga Dini Hari
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr Nasrul Zaman ST MKes, mengatakan, banyak pengemis dari berbagai daerah di Aceh meminta-minta di jalan raya.
Hal ini akibat kurangnya perhatian pemerintah kepada mereka.
Seharusnya, para pengemis ini didata darimana saja asalnya.
Kemudian, kata Nasrul Zaman ST MKes, para pengemis tersebut diberikan pembinaan atau life skill agar mereka memiliki kemampuan.
Juga diberikan bantuan modal usaha agar mereka bisa hidup tanpa harus menjadi pengemis.
"Jangan salahkan pengemisnya, tapi tanyakan kepada pemerintah apa yang telah dia berikan kepada rakyat Aceh dengan besarnya dana otsus di Aceh, " kata Nasrul Zaman.(*)
Baca juga: Kreatif Hidup di Tengah Kepulauan Banyak, Warga Asantola Tetap Bisa Panen Lele Ratusan Kilo