Berita Aceh Utara
Rehab Jembatan Gantung yang Dibakar di Aceh Utara Terancam Gagal, Material Jembatan Malah Dicuri
Rehab jembatan gantung diperbatasan Desa Tualang dengan Desa Pulo Blang Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara yang direncanakan tahun ini terancam gagal
Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Rehab jembatan gantung diperbatasan Desa Tualang dengan Desa Pulo Blang Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara yang direncanakan tahun ini dengan dana Rp 600 juta terancam gagal.
Sebab, material jembatan seperti jari-jari dan gelagar besi pada jembatan tersebut sudah raib, diduga dicuri.
Diberitakan sebelumnya, jembatan gantung di Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara dibakar oleh orang yang belum teridentifikasi.
Diduga jembatan tersebut dibakar dalam dua hari terakhir ini, tapi baru diketahui pihak terkait pada Selasa (23/3/2021) siang.
Kini kasus tersebut dalam proses penyelidikan polisi.
Baca juga: Jembatan Gantung Meurah Mulia Dibakar
“Memang tahun ini jembatan tersebut kita rencanakan akan direhab, karena sudah selesai proses tender dan sudah ada pemenangnya,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Utara, Edi Anwar ST kepada Serambinews.com, Rabu (24/3/2021).
Karena itu petugas turun ke lokasi untuk dilakukan pematokan. Hal tersebut kata Edi dilakukan sebelum pihak rekanan memulai pekerjaan rehab jembatan tersebut.
Namun, ternyata jembatan tersebut sudah dibakar dan materialnya banyak yang sudah hilang.
“Dana yang tersedia untuk rehab jembatan tersebut sekitar Rp 600 juta, dengan kondisi material belum hilang,” katanya.
Baca juga: Hasil Orleans Masters 2021 - Akbar/Winny Lolos Usai Bungkam Wakil Jerman
Tapi karena banyak material yang hilang seperti jari-jari besi, dan gelagar, sehingga dana yang tersedia tersebut tidak akan mencukupi lagi untuk dilakukan rehab.
“Karena banyak material yang hilang, butuh dana tambahan untuk rehab jembatan tersebut, sekitar Rp 200 juta lagi, dan itu tak mungkin ditambah karena tak tersedia anggaran,” katanya.
Sementara kata Edi, jika gelagar dan jari-jari yang hilang tersebut tidak terganti jembatan tersebut tak bisa direhab.
“Tapi kami akan berusaha mencari solusi dengan mengadakan pertemuan bersama muspika dan pihak rekanan untuk membahas persoalan tersebut, mudah-mudahan ada solusinya,” kata Edi.
Baca juga: Warga Alue Beurawe Langsa Kota Amankan Tiga Pemuda yang Datang Beli Sabu
Dirinya juga menyebutkan akan membuat berita acara terkait kondisi jembatan tersebut untuk disampaikan kepada Inspektorat Aceh Utara, sehingga diketahui penyebab jika jembatan tersebut tak bisa direhab.