PSK Digerebek di Indekos, Open BO Lewat Aplikasi dengan Tarif Rp 300 Ribu
Video pengakuan tersebut diungkapkan M, satu di anatar 7 PSK yang saat itu digerebek di indekos kawasan Ciledug, Kota Tangerang pada Selasa (22/3/2021
Penggerebekan ini dilakukan oleh Satpol PP Kota Tangerang di sebuah
Penggerebekan dilakukan karena rumah kos itu dijadikan sarang praktik prostitusi.
Bahkan pemilik kosan yang dijadikan sebagai sarang prostitusi ini juga ikut dipanggil oleh petugas.
Ghufron mengatakan, pemanggilan pemilik kos ini karena dia harus melengkapi perizinan usaha rumah kos.
"Kami sudah lakukan pemanggilan untuk proses lebih lanjut. Pada saat mereka memenuhi panggilan, sekaligus dalam rangka klarifikasi kelengkapan perizinan," tutup Ghufron.
Baca juga: Setelah Dylan Meninggal Saat Tsunami, Ifan Seventeen Akan Nikahi Citra Monica Usai Lebaran
Baca juga: 3 Kali Ketahuan Selingkuh, Terakhir Anaknya Ikut Gerebek Bu Kades Tanpa Busana dengan Pria Lain
13 Pasangan Muda-mudi Digerebek Razia Pekat, Satu di Antaranya Sembunyi di Kolong Ranjang
Tiga belas pasangan muda-mudi digerebek di penginapan dalam razia operasi Penyakit Masyarakat ( Pekat) yang dilakukan oleh Unit Tindak Pidana Ringan dan Tim Hunter Polrestabes Palembang.
Bahkan satu di antara pasangan muda-mudi tersebut nekat menyembunyikan pasangannya di kolong ranjang demi menghindari razia itu.
Kanit Tipiring Sat Sabhara Polrestabes Palembang, Iptu A Yani, Rabu (11/11/2020), mengatakan pasangan tersebut takut dirazia.
"Yang cewek sengaja di bawah ranjang karena takut dirazia, mereka tidak bisa menujukkan bukti pasangan suami istri sehingga langsung kita bawa," kata Yani.
Sebagai informasi, operasi Pekat diadakan guna menekan angka kriminalitas yang terjadi di Palembang.
Penyisiran terus dilakukan petugas di tempat-temoat yang sering digunakan untuk berbuat mesum segerombolan pasangan tanpa buku nikah.
"Kegiatan ini akan rutin dilakukan setiap hari," jelas Yani.
Para pasangan tersebut didata dan diserahkan ke keluarga supata tak melakukan hal yang sama lagi.
"Orangtua mereka dipanggil untuk menjemput, sehingga diharapkan mereka tak lagi berbuat mesum," terang Yani.
