Berita Bireuen
Kawasan Geulanggang Labu Bireuen Dihantam Puting Beliung
Puting Beliung yang terjadi di Geulanggang Labu, Bireuen, menyebabkan tiga kios rusak parah dan enam kios rusak ringan, dan sejumlah pohon tumbang.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Musibah angin Puting Beliung yang terjadi di kawasan Desa Geulanggang Labu, Peusangan Selatan Bireuen pada Minggu (28/03/2021) sore menyebabkan tiga pintu keude rusak parah, enam pintu rusak ringan, sejumlah pohon ikut tumbang.
Amatan Serambinews.com, Senin (29/03/2021) sejumlah pemilik keude dan rekannya sedang mengumpulkan seng di lapangan, seng tersebut diterbangkan saat angin kencang Minggu sore.
Bustami (40), keudenya usaha cat sepeda motor ukuran 4 x 10 meter tinggal lantai saja, lainnya diterbangkan angin.
“Sebagian atap jatuh berjarak 50 meter ke lapangan belakang keudenya, ada juga kap sepeda motor diterbangkan angin jaraknya 100 meter,” ujar Bustami saat mengumpulkan rangkaian atap, kayu dan benda lainnya bersama warga setempat.
Bustami mengaku saat itu hujan deras disertai angin kencang, saat kejadian ia sedang berada di lantai atas berupa bangunan kayu.
Melihat angin kencang berbentuk pusingan dari arah selatan melaju ke arah keudenya, ia segera turun.
Baca juga: Polisi Gerebek Perakit Senjata Api Ilegal, Dihujani Tembakan dan Berlindung di Perahu
Baca juga: Hasil Piala Menpora - Bali United Kalahkan Persiraja, Serdatu Tridatu Rebut Puncak Klasemen Grup D
Baca juga: Pelaku Bom di Makassar Tinggalkan Wasiat Sebelum Ledakkan Diri, Pamit ke Orang Tua Siap Mati Syahid
Baca juga: TNI Bantu Selamatkan dan Pulangkan 4 WNI Korban Penculikan Abu Sayyaf
Saat turun ia tergores dengan kayu, atap diterbangkan angin, begitu juga dinding ikut rusak. Lokasi pertapakan keudenya tinggal semen saja, lainnya diterbangkan angin.
Seorang korban lainnya, Fitrisni (45) usaha bengkel sepeda motor mengaku saat itu sedang memperbaiki satu unit sepeda motor, tiba-tiba datang angin, ia bergegas lari ke keude samping, angin datang dari arah selatan memanjang terus ke arah bangunan keudenya dan milik orang lain yang letaknya berdampingan.
Saat angin tiba menghantam keudenya kemudian pusingan angin terlihat di badan jalan menerbangkan apa saja termasuk kayu, kemudian menghantam keude Bustami paling ujung atau sebelah utara.
“Waktu itu saya takut satu pohon asan besar tumbang, ternyata angin menghantam beberapa pohon lainnya dan sejumlah pintu keude,” ujarnya.
Baca juga: Polisi Gerebek Perakit Senjata Api Ilegal, Dihujani Tembakan dan Berlindung di Perahu
Baca juga: Militer Myanmar Tembak Balita dan Tewaskan Warga Sipil, Korban Tewas Bertambah Jadi 459 Orang
Baca juga: Pemkab Abdya Buka Lelang Jabatan Eselon II, Untuk Isi Kekosongan 12 Jabatan Kepala SKPK
Sejumlah warga dan rekannya terlihat mengumpulkan kayu atau seng yang berserakan, bahan jualan juga diterbangkan angin.
Saat kejadian kata Fitrisna hujan cukup deras yang disertai angin kencang menyebabkan keude mereka rusak.
Deretan keude yang rusak berada di pinggir lapangan bolakaki desa setempat, bangunan milik warga sedangkan tanah milik lapangan, mereka membayar sewa tahunan kepada pengelola lapangan bolakaki.
Deretan keude tersebut seluruhnya enam pintu, tiga rusak berat dan dua rusak ringan ditambah satu keude pintu terpisah milik Bustami yang hancur total.(*)