Berita Lhokseumawe
Luthfi, Remaja yang Jago Tulis Puisi dan Cerpen Mampu Tamat SMA Selama Dua Tahun, Begini Kisahnya
Untuk di Provinsi Aceh, sampai saat ini baru dua SMA yang sudah menerapkan pola pembelajaran dengan Sistem Kredit Semester (SKS).....
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Jalimin
Main catur
I. Cita-cita
Penulis
Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Nurasmah SPd MPd, menjelaskan, penerapan pola SKS dasarnya sudah dimulai di sekolah dipimpinnya sejak tahun 2017.
Namun siswa angkatan 2017 dan tahun 2018, tidak ada yang bisa diproyeksi untuk lulus dua tahun.
"Tahapan untuk melihat seorang siswa bisa diproyeksi tamat dua tahun, berdasarkan hasil proses belajar dalam tiga bulan pertama, yakni memiliki nilai amat baik pada 10 mata pelajaran wajib," katanya.
Baru pada angkatan tahun 2019, pihaknya bisa memproyeksi pada sembilan siswa.
Enam siswa jurusan IPA dan tiga siswa jurusan IPS.
Baca juga: Terkait Kabar Hotma Sitompul Selingkuh dengan Istri Bams Eks Samsons, Kuasa Hukum: Itu Fitnah!
Maka, bagi siswa yang masuk proyeksi tamat dua tahun, harus juga mengikuti proses pembelajaran secara mandiri.
Sehingga pada tahun pertama pembelajaran, bagi siswa yang masuk proyeksi, bisa menyelesaikan satu semester dalamnjangka waktu empat bulan.
"Artinya, pada tahun pertama, siswa yang masuk proyeksi tamat dua tahun, bisa menyelesiakan tiga semester" katanya.
Pada tahun kedua, para siswa yang masuk proyeksi tamat dua tahun, hanya menyelesaikan satu semester dalam waktu tiga bulan.
"Namun saja, saat sudah memasuki semester lima, maka para siswa yang proyeksi tamat dua tahun, langsung akan ditarik untuk masuk ke kelas tiga. Jadi pas, hanya butuh waktu dua tahun masa belajar mereka, untuk tamat ditingkat SMA," katanya.
Jadi, lanjut Nurasmah, pada tahun ini, merupakan tahun perdana ada sembilan siswa di SMA Neheri 1 Lhokseumawe yang mampu menamatkan SMA dalam dua tahun.
Hebatnya lagi, kesembilan siswa tersebut dinyatakan lulus untuk kuliah di berbagai kampus di Indonesia melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
"Ini membuktikan kalau para siswa yang kita proyeksi lulus dua tahun, memang mampu belajar dengan baik. Bahkan mereka mampu masuk ke perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN," pungkas Nurasmah.(*)
Baca juga: Hari TBC Sedunia, Rutan Takengon Beri Penyuluhan & Pemeriksaan Kesehatan Gratis Warga Binaan
Baca juga: Aparatur Dukcapil Seluruh Indonesia tak Boleh Berhenti di Zona Nyaman
Baca juga: Ini Perkembangan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Simpang Jernih