Internasional

Pembersihan Kapal Raksasa di Terusan Suez Butuh Waktu Lama, Sampai Beberapa Minggu

Pembersihan bagian belakang kapal raksasa yang sempat memblokir Terusan Suez dibutuhkan waktu berminggu-minggu.

Editor: M Nur Pakar
SUEZ CANAL AUTHORITY / AFP
Kapal Ever Given di Terusan SUez berhasil ditarik, tetapi jalur pelayaran masih tertutup. 

SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Pembersihan bagian belakang kapal raksasa yang sempat memblokir Terusan Suez dibutuhkan waktu berminggu-minggu.

Kapal raksasa Ever Given akan melanjutkan perjalanannya melalui jalur pelayaran bisnis dunia.

“Saat ini kami memperkirakan penundaan setidaknya 10 hari hingga 2 minggu untuk semua kapal yang melalui Terusan Suez," kata Ranjith Raja, manajer penelitian minyak di grup data Refinitiv.

"Untuk selanjutnya, dengan asumsi kapal kontainer yang macet diapungkan kembali dalam beberapa hari ke depan untuk transit dilanjutkan,” tambahnya

Dilansir AFP, Selasa (30/3/2021), Evergreen sepanjang 400 meter dimiliki oleh perusahaan Taiwan Evergreen Marine Corporation kandas pada 23 Maret 2021.

Baca juga: VIDEO Fakta Terbaru Kapal Terjepit di Terusan Suez, Bukan Karena Terseret Angin

Sehingga, menghentikan perjalanan melalui rute perdagangan penting dan menyebabkan kemacetan kapal di Mediterania dan Laut Merah.

Setelah kapal diapungkan kembali pada hari Senin dan bersiap untuk keluar dari kanal, melanjutkan pelayarannya ke Rotterdam.

Efek dari kapal itu diperkirakan akan tetap menjadi tantangan bagi industri perkapalan, yang sudah menghadapi kondisi pasar yang bergejolak.

“Terusan tersebut telah menangani sekitar 100 kapal yang melakukan transit dalam satu hari menurut data transit 2020," jelasnya.

Baca juga: Kapal Ever Given yang Blokir Terusan Suez Berhasil Ditarik

Namun, ada batasan karena ukuran kapal yang melakukan transit dan faktor pasang surut yang terjadi pada hari itu.
Dengan memfaktorkannya, butuh berminggu-minggu untuk membersihkan kemacetan yang menumpuk hingga saat ini.

Bahkan, belum memperhitungkan kapal tambahan yang akan ditambah selama seminggu ini, katanya.

Refinitiv menghitung bahwa total 369 kapal saat ini menunggu di kedua sisi kanal untuk melakukan transit.

Setelah Ever Given diapungkan kembali dan saluran dibersihkan.

Ini menyumbang total 25 juta ton, meningkat 80 persen dalam lima hari terakhir.

Diperkirakan 85 kapal saat ini sedang dalam perjalanan untuk bergabung dengan kemacetan sebelum akhir bulan.

Hal ini dapat menyebabkan kekurangan peti kemas yang penting untuk perdagangan global, serta "kejutan" pada rantai pasokan global.

Terutama di industri seperti manufaktur dan perakitan mobil, yang mengandalkan prinsip pasokan "tepat waktu".

“Oleh karena itu, insiden terisolasi ini diharapkan memiliki implikasi biaya selanjutnya dan penundaan barang-barang konsumen yang lebih luas terutama untuk pasar Eropa, Timur Tengah dan Asia,” kata Refinitiv.

Alternatif untuk kapal yang terjebak di kanal adalah dengan mengitari rute Cape of Good Hope di Afrika selatan.

Tetapi, akan menambah biaya secara signifikan dan meningkatkan risiko keamanan dari pembajakan, yang mengakibatkan lonjakan biaya asuransi.

Baca juga: Mesir Berupaya Keras Pindahkan Kapal Rakasa Penutup Jalur Pelayaran Terusan Suez

Dampak dari kekurangan kapal yang tiba-tiba ini bersifat global, dengan tarif peti kemas meningkat di rute global besar seperti Singapura ke Rotterdam dan dari Cina ke Pantai Barat AS.

Namun, terlepas dari beberapa volatilitas harga minyak minggu lalu ketika masalah Ever Given menjadi jelas, Refinitive tidak mengharapkan dampak yang besar pada pasar minyak mentah global.

"Mengingat volume minyak mentah yang ditangani oleh Terusan dan skenario permintaan dan inventaris saat ini di Asia dan di Barat, " ujarnya.

"Kecil kemungkinan penyumbatan di Terusan Suez akan berdampak signifikan pada keseimbangan minyak mentah serta harga," klaimnya.(*)

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved