Polemik Istana Negara Burung Garuda di Ibu Kota Baru, Pemborosan Dana dan Tak Cerminkan Peradaban

Pemerintah siap membangun kantor kepresidenan RI atau istana negara di ibu kota negara (IKN) baru, Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur.

Editor: Faisal Zamzami
rendering_indonesia
Istana negara di Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur 

Tidak adanya sayembara ini akan berisiko pada rendahnya efektivitas pembangunan istana negara, termasuk masalah pemborosan anggaran.

"Berisiko lebih mahal tidak hanya dalam hal konstruksi, tapi bakal pemborosan besar-besaran dalam hal kinerja bangunan gedung," tegas Tiyok.

 Untuk diketahui, Nyoman Nuarta merupakan pematung yang pernah menggarap proyek Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali.

Patung tersebut dibangun dengan anggaran yang menurut Tiyok sangat fantastis, bahkan lebih mahal dibanding Menara Eiffel dan Patung Liberty.

Mengutip ABC News, Patung Garuda Wisnu Kencana ditaksir menghabiskan biaya mencapai 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.

Sementara itu, menurut data Home Advisor, jika biaya pembangunan Patung Liberty dulu disesuaikan dengan nilai saat ini, setara dengan 10,6 juta dollar AS atau sekitar Rp 157 miliar.

Berdasarkan data yang sama, jika dibandingkan dengan harga pembangunan Menara Eiffel, masih jauh di bawah harga patung Garuda Wisnu Kencana, yakni hanya 38,3 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 556 miliar.

"Pak Nyoman Nuarta, silakan membuat simbol patung, dengan anggaran yang terpisah. Jadi monumen jika memang diinginkan, itu merupakan keahlian beliau. Tapi, bukan jadi gedung istana negara," tegas Tiyok.

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti membantah tudingan Tiyok.

Menurut dia, istana negara merupakan kategori bangunan fungsi khusus yang akan dibangun oleh pemerintah di IKN.

 Oleh karena itu, pembangunan istana negara jelas dan pasti dilakukan melalui proses sayembara. Hanya saja, sayembara yang digelar bersifat terbatas.

"Kalau istana negara itu bangunan fungsi khusus, jadi disayembarakan, tetapi terbatas bagi aristek-arsitek tertentu saja. Jadi tidak di publik sayembara untuk umum," kata Diana kepada Kompas.com, Minggu (28/03/2021).

Namun demikian, Diana membenarkan bahwa Nyoman Nuarta sebagai salah satu orang yang ikut dalam sayembara merancang bangunan istana negara tersebut.

 "Iya, Nyoman ini salah satunya. Nama lainnya adalah Yori Antar, Sibarani Sofian, Gregorius Supie Yolodi, dan banyak ada beberapa," ujarnya.

Diana mengaku bahwa rancangan istana negara yang dibuat Nyoman merupakan salah satu yang mendekati untuk dipilih.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved