Razman Arif Mundur dari Demokrat Kubu Moeldoko, Ini Alasannya

Razman Arif Nasution mundur dari Ketua Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat dan Koordinator Tim Hukum Pembela Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB

Editor: Muhammad Hadi
youtube
Razman Arif Nasution. 

SERAMBINEWS.COM - Kisruh Partai Demokrat sempat menghebohkan Tanah Air hingga Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.

Tapi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly mengumumkan status Partai Demokrat Kubu Moeldoko secara virtual pada hari ini Rabu (31/3/2021).

Hasil pemeriksaan dan atau verifikasi terhadap seluruh kelengkapan dokumen fisik sebagaimana yang dipersyaratkan masih terdapat beberapa kelengkapan yang belum dipenuhi.

Kini giliran kisruh terjadi di internal Demokrat hasil KLB.

Razman Arif Nasution mundur dari Ketua Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat dan Koordinator Tim Hukum Pembela Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).

Baca juga: Menkumham Tolak Pengesahan Hasil KLB, AD/ART Demokrat 2020 Jadi Rujukan

Razman Arif pun mengungkap alasannya mundur dari Demokrat kubu Moeldoko.

Ia mengaku tak sejalan dengan inisiator KLB Demokrat Darmizal dan Nazaruddin.

Razman merasa ada upaya intervensi terhadap dirinya yang merupakan lawyer.

"Politik saya freedom, saya bebas, saya tidak bisa jika ada upaya-upaya yang patut diduga melakukan intervensi pada saya, apalagi dia tak mengerti hukum.

Karena itu, saya merasa sangat tak sejalan dengan saudara Darmizal dan Nazaruddin," kata Razman di kantornya, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (2/4/2021).

Razman menegaskan, sikap Darmizal maupun Nazaruddin, membuat dirinya tidak nyaman.

Dia mengungkapkan, keduanya kerap kali mencampuri perihal hukum.

Padahal, hal itu sudah menjadi urusan Razman sebagai tim hukum di pihak KLB.

Baca juga: KIP Aceh Putuskan Tunda Tahapan dan Jadwal Pilkada Aceh 

"Saya merasa tak nyaman saja. Banyak hal hukum yang menurut saya dia tak perlu campuri dan itu ada perdebatan-perdebatan itu. Ini ada saksinya dan dia resisten ada di Partai Demokrat dan itu sudah saya beritahu ke pimpinan," ujarnya.

"Jadi kalau pikiran saya sebagai penegak hukum tidak didengar, buat apa saya ada di dalam grup dan saya punya cara sendiri," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved