Berita Banda Aceh

Stok Sapi dan Kerbau Untuk Meugang Puasa 15.622 Ekor, Paling Banyak di Aceh Utara

Stok ternak sapi dan kerbau ini untuk menghadapi kebutuhan penjualan daging meugang, pada meugang puasa 1442 Hijriah

Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/MISRAN ASRI
Suasana hari pertama dimulainya pasar daging meugang di kawasan Jalan T Iskandar, Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (22/4/2020). 

Sapi dan kerbau betina yang masih sangat produktif bisa dijadikan induk unggul, untuk menambah anak sapi yang produktif dan sehat.

Karena itu, kata Rahmandi, setiap musim potong ternak sapi dan kerbau ,menjelang meugang puasa maupun meugang lebaran, Disnak Aceh, menurunkan tim pemantauan dan pengawasan ternak sapi dan kerbau betina produktif. Tujuannya agar tidak dipotong untuk penyediaan dan penjualan daging meugang puasa maupun lebaran.

Kepada peternak sapi, kerbau dan pedagang daging yang lokasi penjualannya dekat dengan rumah potong hewan, sangat dianjurkan memotong sapinya di Rumah Potong Hewan yang ada di daerahnya.

Ini sangat perlu dan penting, untuk pengawasan kesehatan sapi.

Daging sapi yang dijual nanti, kata Rahmandi, ada bersumber dari sapi lokal dan sapi luar Aceh.

Baca juga: Anak Durhaka Tebas Leher Ayah Kandung hingga Tewas, Marah Dibangunkan saat Tidur Siang

Sapi yang dibeli dari luar, pada saat dibeli, kondisinya masih sehat, tapi pada saat mau dipotong, kesehatannya sudah menurun.

Untuk sapi dan kerbau yang sakit, di larang untuk dipotong.

Mursalin, (47 tahun) pedagangan daging di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar yang dimintai penjelasannya terkait penjualan daging pada meugang puasa pada tanggal 12 dan 13 April 2021 mendatang mengatakan, daya beli daging sapi dan kerbau pada meugang puasa tahun ini, tidak setinggi tahun lalu.

Sampai akhir bulan Maret ini, menurut Mursalin, daya beli daging sapi masih sangat rendah.

Daging yang dijual hari Rabu (31/3/2021) ini, adalah sisa daging sapi yang tidak habis dijual pada hari Selasa (30/3) kemarin.

"Satu ekor sapi seberat 120 Kg kotor, yang dipotong Selasa kemarin, baru habis terjual dalam waktu dua hari,” ujarnya.

Baca juga: Hasil Piala Menpora 2021 - Persiraja Kalah 1-2, Persib Bandung Lolos ke Perempat Final

Jumlah pedagang daging di Pasar Induk ini ada sekitar 16 orang. Tapi yang masih berjualan hanya setengahnya, yang lain menunggu meugang puasa, baru kembali berjualan daging sapi kembali.

Harga jual sapi lokal yang masih hidup saat ini, ungkap Mursalin, sudah tinggi, jauh di atas harga beli sapi dari luar Aceh.

Sapi dari luar harga kotornya per kilo sekitar Rp 52.000, sementara sapi lokal bisa mencapai Rp 75.000 – Rp 80.000/Kg, sehingga harga jual dagingnya nanti bisa di atas Rp 160.000/Kg.

Sementara sapi yang di datangkan dari luar Aceh, paling tinggi harga dagingnya pada meugang nanti sekitar Rp 150.000/Kg.

Baca juga: Disbudpar Gelar Festival Seudati se-Aceh, Ini Jadwal dan Hadiahnya 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved