Berita Banda Aceh

Stok Sapi dan Kerbau Untuk Meugang Puasa 15.622 Ekor, Paling Banyak di Aceh Utara

Stok ternak sapi dan kerbau ini untuk menghadapi kebutuhan penjualan daging meugang, pada meugang puasa 1442 Hijriah

Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/MISRAN ASRI
Suasana hari pertama dimulainya pasar daging meugang di kawasan Jalan T Iskandar, Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (22/4/2020). 

SERAMBINEWS.COM - Dinas Peternakan Kabupaten/Kota, sudah melaporkan ke Dinas Peternakan Aceh, stok ternak sapi dan kerbau, yang mau di potong  di daerahnya masing-masing pada tanggal 12 dan 13 April 2021 mendatang.

Stok ternak sapi dan kerbau ini untuk menghadapi kebutuhan penjualan daging meugang, pada meugang puasa 1442 Hijriah.

“Jumlahnya sementara ini sekitar 15.622 ekor, yaitu sapi sebanyak 11.198 ekor dan kerbau 4.425 ekor,” kata Kadis Peternakan Aceh, drh Rahmandi MSi kepada Serambinews.com, Rabu (31/3/2021), ketika dimintai penjelasannya terkait persediaan stok ternak potong untuk meugang puasa pada bulan Ramadhan 1442 Hijriah.

Baca juga: Disperindag Buka Pasar Murah di 87 Lokasi di Aceh, Untuk Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang di Sini

Rahmandi mengatakan, stok ternak potong untuk meugang puasa itu, saat ini berada di masing-masing peternak dan pedagang daging.

Harapannya, sapi yang akan dipotong peternak dan pedagang daging pada meugang puasa nanti, adalah sapi dan kerbau yang sehat.

Untuk stok ternak sapi, sebut Rahmandi, sementara ini paling banyak di Aceh Utara sebanyak 1.527 ekor dan kerbaunya sedikit hanya 102 ekor.

Tempat kedua Aceh Besar, sebanyak 1.236 ekor, kerbau 263 ekor dan tempat ketiga Bireuen sebanyak 886 ekor sai dan kerbau sedikit hanya 82 ekor.

Sementara Banda Aceh stok sapinya 519 ekor dan kerbaunya 30 ekor.

Untuk ternak kerbau, stok paling banyak terdapat  di Aceh Tengah sebanyak 403 ekor dan sapinya sebanyak 260 ekor.

Baca juga: Pelaku Usaha Mikro di Lhokseumawe Bisa Dapat Bantuan Rp 1,2 Juta, Ini Cara dan Syaratnya

Kemudian Nagan Raya sebanyak 401 ekor dan sapinya 157 ekor, dan ketiga Aceh Barat 344 ekor dan sapinya lebih banyak mencapai 485 ekor.

Rahmandi mengatakan, menjelang satu minggu pelaksanaan pemotongan ternak untuk daging meugang, pihaknya akan menurunkan tim pemantauan dan pengawasan kesehatan ternak sapi dan kerbau yang mau dipotong untuk daging meugang ke 23 kabupaten/kota.

Tim yang diturunkan itu, kata Rahmandi, tugasnya untuk memantau kesehatan ternak yang mau dipotong untuk daging meugang di rumah potong hewan maupun di kecamatan dan gampong, bekerjasama dengan mantri ternak yang ada di gampong dan kecamatan.

Pemantauan kesehatan ternak potong itu, kata Rahmandi, sudah menjadi kegiatan rutin tahunan Disnak Aceh bersama Disnak Kabupaten/Kota, untuk mencegah pemotongan ternak sapi dan kerbau yang sakit, untuk penjualan daging meugang puasa.

Sapi dan kerbau yang sakit, kata Rahmandi, tidak boleh di potong, begitu juga ternak sapi dan kerbau betani yang masih sangat produktif.

Baca juga: BREAKING NEWS - Nasib Pilkada Aceh Ditentukan Malam Ini

Larangan memotong sapi dan kerbau betina yang masih sangat produktif untuk melahirkan anak itu, tujuannya agar populasi sapi dan kerbau betina produktif tidak cepat habis karena banyak di potong.

Sapi dan kerbau betina yang masih sangat produktif bisa dijadikan induk unggul, untuk menambah anak sapi yang produktif dan sehat.

Karena itu, kata Rahmandi, setiap musim potong ternak sapi dan kerbau ,menjelang meugang puasa maupun meugang lebaran, Disnak Aceh, menurunkan tim pemantauan dan pengawasan ternak sapi dan kerbau betina produktif. Tujuannya agar tidak dipotong untuk penyediaan dan penjualan daging meugang puasa maupun lebaran.

Kepada peternak sapi, kerbau dan pedagang daging yang lokasi penjualannya dekat dengan rumah potong hewan, sangat dianjurkan memotong sapinya di Rumah Potong Hewan yang ada di daerahnya.

Ini sangat perlu dan penting, untuk pengawasan kesehatan sapi.

Daging sapi yang dijual nanti, kata Rahmandi, ada bersumber dari sapi lokal dan sapi luar Aceh.

Baca juga: Anak Durhaka Tebas Leher Ayah Kandung hingga Tewas, Marah Dibangunkan saat Tidur Siang

Sapi yang dibeli dari luar, pada saat dibeli, kondisinya masih sehat, tapi pada saat mau dipotong, kesehatannya sudah menurun.

Untuk sapi dan kerbau yang sakit, di larang untuk dipotong.

Mursalin, (47 tahun) pedagangan daging di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar yang dimintai penjelasannya terkait penjualan daging pada meugang puasa pada tanggal 12 dan 13 April 2021 mendatang mengatakan, daya beli daging sapi dan kerbau pada meugang puasa tahun ini, tidak setinggi tahun lalu.

Sampai akhir bulan Maret ini, menurut Mursalin, daya beli daging sapi masih sangat rendah.

Daging yang dijual hari Rabu (31/3/2021) ini, adalah sisa daging sapi yang tidak habis dijual pada hari Selasa (30/3) kemarin.

"Satu ekor sapi seberat 120 Kg kotor, yang dipotong Selasa kemarin, baru habis terjual dalam waktu dua hari,” ujarnya.

Baca juga: Hasil Piala Menpora 2021 - Persiraja Kalah 1-2, Persib Bandung Lolos ke Perempat Final

Jumlah pedagang daging di Pasar Induk ini ada sekitar 16 orang. Tapi yang masih berjualan hanya setengahnya, yang lain menunggu meugang puasa, baru kembali berjualan daging sapi kembali.

Harga jual sapi lokal yang masih hidup saat ini, ungkap Mursalin, sudah tinggi, jauh di atas harga beli sapi dari luar Aceh.

Sapi dari luar harga kotornya per kilo sekitar Rp 52.000, sementara sapi lokal bisa mencapai Rp 75.000 – Rp 80.000/Kg, sehingga harga jual dagingnya nanti bisa di atas Rp 160.000/Kg.

Sementara sapi yang di datangkan dari luar Aceh, paling tinggi harga dagingnya pada meugang nanti sekitar Rp 150.000/Kg.

Baca juga: Disbudpar Gelar Festival Seudati se-Aceh, Ini Jadwal dan Hadiahnya 

Harga daging sapi saat ini, sebut Mursalin, masih murah berkisar Rp 130.000/Kg, tulang Rp 50.000/Kg, usus Rp 30.000/Kg, hati, limpa dan paru Rp 100.000/kg.

Tapi, pada meugang nanti, harga daging bisa naik mencapai Rp 150.000/Kg, tulang Rp 60.000/Kg, usus Rp 50.000/Kg, hati, limpa dan paru Rp 115.000 – Rp 125.000/Kg.

Jumlah sapi yang akan dipotong pada meugang puasa nanti, menurut Mursalin, sekitar 2 – 3 ekor, untuk seorang pedagang daging.

"Kalau daya belinya masih tinggi, jumlah pemotongan sapinya  bisa lebih, tapi jika daya belinya rendah, cukup dua ekor saja, untuk dua hari meugang,” ujar Mursalin.(*)

Baca juga: Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ditemukan 30 Kasus Pembekuan Darah di Inggris

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved