Berita Bisnis

Inspiratif! Diterpa Badai Covid-19, Wak De Justru Ekspansi ke Medan, Begini Kiat Bisnisnya

Keduanya mengungkapkan ide pelebaran sayap ini diawali dengan perubahan drastis tatanan hidup akibat Pandemi Covid-19.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Oyip (kiri) dan Aang (kanan), dua sosok yang berjasa membangun Wak Delivery. Di tahun ketiganya, Wak De telah merambah kawasan bisnis Medan dan Langsa. 

Pertumbuhan pesat Wak De ini secara khusus mendapat perhatian Bupati Aceh Tamiang, Mursil.

Baca juga: Anggota DPRA Berharap Pemkab Nagan Raya Bangun CRU Gajah Jinak

Baca juga: Kabar Gembira! BMA Siap Bantu Keluarga Pasien Miskin Saat Dirujuk ke RSUZA, Begini Prosesnya

Baca juga: Jordania Tuduh Pangeran Hamza Berhubungan dengan Asing, Rencanakan Guncang Negara

Dia sangat mengapresiasi kehadiran Wak De dan diharapkan mampu menjadi inspirasi anak muda lain untuk bereksperimen.

“Wak De telah menjadi simbol kebangkitan anak muda Aceh Tamiang. Ternyata di masa sulit karena Covid-19, masih banyak peluang untuk mencari rezeki,” kata Mursil, Minggu (4/4/2021).

Mursil pun menegaskan, Pemkab Aceh Tamiang akan selalu mendukung kreativitas kemajuan anak muda, terlebih di sektor ekonomi.

“Wak De sudah menjadi binaan TP-PKK Aceh Tamiang. Kreativitas seperti memang harus didukung karena membuka lapangan kerja,” jelasnya.

Menariknya, manajemen Wak De tidak sepenuhnya menerapkan manajemen perusahaan jasa kurir online yang menggunakan aplikasi layanan yang diunduh melalui playstore.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan 673 Kasus Baru Virus Corona dan Tujuh Kematian

Baca juga: Tinggi Gelombang Capai 2,5 Meter, Nelayan Diimbau Berhati-hati, Aceh Tenggara Berpotensi Hujan Lebat

Baca juga: Muhammadiyah dan Lazismu Tapaktuan Santuni Anak Yatim, Fakir Miskin dan Mualaf

Pasalnya, sistem pemesanana Wak De hanya menggunakan WhatsApp atau WA.

“Manajemen Wak De tidak mengambil untung dari bisnis ini. Driver yang menjadi mitra kami, kami persilakan cari orderan sebanyak-banyaknya dan semua penghasilan bawa pulang ke rumah,” urainya.

“Manajemen hanya mengutip iuran Rp 150 ribu per bulan yang sifatnya sebagai dana darurat untuk mitra itu sendiri,” timpal Oyip.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved