Berita Bisnis
Inspiratif! Diterpa Badai Covid-19, Wak De Justru Ekspansi ke Medan, Begini Kiat Bisnisnya
Keduanya mengungkapkan ide pelebaran sayap ini diawali dengan perubahan drastis tatanan hidup akibat Pandemi Covid-19.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Di kala pelaku bisnis banyak yang terpuruk akibat hantaman Pandemi Covid-19, Wak Delivery atau Wak De--jasa kurir murni yang dirintis pemuda Aceh Tamiang-- justru melebarkan sayapnya ke Medan.
Ekspansi ke ibu kota Sumatera Utara ini mutlak berkat kejelian Anhar dan Rief Hamdani, dua aktor kebangkitan Wak De dalam membaca peluang pasar.
Keduanya mengungkapkan ide pelebaran sayap ini diawali dengan perubahan drastis tatanan hidup akibat Pandemi Covid-19.
Salah satu sektor paling berdampak ialah dunia pendidikan yang menyebabkan mahasiswa Aceh Tamiang yang kuliah di Medan harus pulang kampung.
“Walau pulang kampung, keperluan mereka di kampusnya di Medan tetap banyak. Di sinilah kami masuk,” kata Anhar, Minggu (4/4/2021).
Baca juga: Minibus L-300 dan Avanza Laga Kambing, Mobil Ringsek & 1 Penumpang Terkilir, Begini Kronologisnya
Baca juga: Abiya Anwar Usman Kuta Krueng Kukuhkan 336 Tenaga Pengajar Tetap Dayah Darul Munawwarah
Baca juga: Bukan Barcelona atau Pep Guardiola, Inilah Penemu Bakat Lionel Messi yang Sesungguhnya
Anhar cukup sadar bila ekspansi ini membutuhkan modal dan tenaga besar.
Untuk memuluskan misi ini, mereka pun menggandeng sebuah komunitas pecinta mobil yang mulai rutin melayani penumpang ke Medan.
“Pesanan si mahasiswa itu kami titip kepada teman yang rutin ke Medan,” ungkap Anhar.
Belakangan permintaan ini semakin banyak dan mulai beraneka ragam.
Bahkan tak jarang pesanan tersebut hanya sekadar berupa bolu ataupun donat yang hanya ada dijual di Medan.
Baca juga: Setelah Imbang Lawan Mike Tyson, Roy Jones Jr Tertarik Ladeni Oscar De La Hoya
Baca juga: Kota Mumbai Kembali Berlakukan Jam Malam, Penyumbang Terbesar Covid-19 India
Baca juga: Sekjen PNA Dituding Palsukan Surat Pernyataan DPW PNA Aceh Besar Bersedia Kembali ke SK 2017
“Kemarin itukan sulit ke Medan, karena ada pemeriksaan di perbatasan. Nah banyak yang nitip beli donat dan makanan lainnya,” timpal Rief Hamdani.
Oyip, sapaannya memastikan kalau pasar Medan saat ini telah mereka garap serius dengan merekrut satu orang sebagai tenaga admin dan bekerja sama dengan sejumlah supermarket ternama di Medan.
“Mengikuti permintaan, hari ini kami sudah bisa melayani pesanan lemari ataupun tempat tidur," papar dia.
"Kebetulan kami sudah bermitra dengan salah satu supermarket besar di Medan,” jelasnya.
Pertumbuhan pesat Wak De ini secara khusus mendapat perhatian Bupati Aceh Tamiang, Mursil.
Baca juga: Anggota DPRA Berharap Pemkab Nagan Raya Bangun CRU Gajah Jinak
Baca juga: Kabar Gembira! BMA Siap Bantu Keluarga Pasien Miskin Saat Dirujuk ke RSUZA, Begini Prosesnya
Baca juga: Jordania Tuduh Pangeran Hamza Berhubungan dengan Asing, Rencanakan Guncang Negara
Dia sangat mengapresiasi kehadiran Wak De dan diharapkan mampu menjadi inspirasi anak muda lain untuk bereksperimen.
“Wak De telah menjadi simbol kebangkitan anak muda Aceh Tamiang. Ternyata di masa sulit karena Covid-19, masih banyak peluang untuk mencari rezeki,” kata Mursil, Minggu (4/4/2021).
Mursil pun menegaskan, Pemkab Aceh Tamiang akan selalu mendukung kreativitas kemajuan anak muda, terlebih di sektor ekonomi.
“Wak De sudah menjadi binaan TP-PKK Aceh Tamiang. Kreativitas seperti memang harus didukung karena membuka lapangan kerja,” jelasnya.
Menariknya, manajemen Wak De tidak sepenuhnya menerapkan manajemen perusahaan jasa kurir online yang menggunakan aplikasi layanan yang diunduh melalui playstore.
Baca juga: Arab Saudi Umumkan 673 Kasus Baru Virus Corona dan Tujuh Kematian
Baca juga: Tinggi Gelombang Capai 2,5 Meter, Nelayan Diimbau Berhati-hati, Aceh Tenggara Berpotensi Hujan Lebat
Baca juga: Muhammadiyah dan Lazismu Tapaktuan Santuni Anak Yatim, Fakir Miskin dan Mualaf
Pasalnya, sistem pemesanana Wak De hanya menggunakan WhatsApp atau WA.
“Manajemen Wak De tidak mengambil untung dari bisnis ini. Driver yang menjadi mitra kami, kami persilakan cari orderan sebanyak-banyaknya dan semua penghasilan bawa pulang ke rumah,” urainya.
“Manajemen hanya mengutip iuran Rp 150 ribu per bulan yang sifatnya sebagai dana darurat untuk mitra itu sendiri,” timpal Oyip.(*)