Internasional

PM Israel, Benjamin Netanyahu Kembali Dihadiri ke Pengadilan, Didakwa Melakukan Korupsi

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali ke pengadilan untuk persidangan korupsi pada Senin (5/4/2021).

Editor: M Nur Pakar
AP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri tahap pemeriksaan bukti untuk persidangannya atas dugaan kejahatan korupsi, di pengadilan distrik Jerusalem, di Salah El-Din, Jerusalem Timur, Senin, 5 April 2021. 

“Hubungan antara Netanyahu dan para tergugat menjadi mata uang, sesuatu yang bisa diperdagangkan,” katanya. Mata uang itu bisa mendistorsi penilaian pegawai negeri.

Pengacara Netanyahu berusaha membuat bantahan tetapi dibatalkan oleh Hakim Rivka Friedman-Feldman.

Dia mengatakan mereka telah menanggapi dakwaan di awal persidangan.

Hakim kemudian memerintahkan istirahat singkat, di mana Netanyahu meninggalkan gedung pengadilan.

Di luar ruang sidang, puluhan pendukung dan penentang perdana menteri berkumpul untuk memprotes di sisi berlawanan dari gedung di tengah kehadiran polisi yang besar.

Hal itu menyoroti perpecahan yang dalam di Israel.

Pengunjuk rasa anti-Netanyahu telah mengadakan demonstrasi mingguan selama berbulan-bulan, meminta dia untuk mengundurkan diri.

Baca juga: Turki Kecam Israel Karena Membiarkan Warga Palestina Mati di Tengah Pandemi Covid-19

Hanya beberapa kilometer (mil) jauhnya, delegasi dari partai sayap kanan Netanyahu Likud secara resmi merekomendasikannya sebagai perdana menteri dalam pertemuan dengan Rivlin.

Netanyahu didakwa menerima suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus.

Yang pertama melibatkan Netanyahu yang diduga menerima hadiah senilai ratusan ribu dolar dari teman-teman kaya, termasuk produser film Hollywood Arnon Milchan dan miliarder Australia James Packer.

Dalam kasus kedua, Netanyahu dituduh mencoba mengatur liputan positif di surat kabar utama Israel dengan imbalan mengekang distribusi tabloid pro-Netanyahu gratis.

Kasus ketiga, dijuluki Kasus 4000, yang akan menjadi fokus kesaksian saksi pertama Senin (5/4/2021).

Menuduh Netanyahu mendukung undang-undang bernilai ratusan juta dolar kepada pemilik raksasa telekomunikasi Israel Bezeq dengan imbalan liputan positif di situs berita Walla.

Netanyahu membantah melakukan kesalahan, menolak tuduhan terhadapnya sebagai bagian dari media dan penegakan hukum "perburuan penyihir" untuk menggulingkannya.

Percobaannya dimulai tahun lalu dan bisa berlangsung selama dua tahun lagi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved