Berita Aceh Utara
Rapat Ban Sigom Donya Jebolan Tripoli & Eks Panglima GAM Digelar Tertutup, HP Dilarang Bawa Masuk
Tujuannya adalah mengikuti Rapat Ban Sigom Aceh serta Kongres Perdana Komite Muallimin Aceh Sumatera Merdehka atau KMASM.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Eks atau mantan Gerakan Aceh Merdeka atau GAM yang terdiri dari jebolan Tripoli dan Panglima berkumpul di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Aceh atau PA Aceh Utara di kawasan Desa Mancang, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Senin (5/4/2021).
Tujuannya adalah mengikuti Rapat Ban Sigom Aceh serta Kongres Perdana Komite Muallimin Aceh Sumatera Merdehka atau KMASM. Namun, rapat tersebut berlangsung tertutup.
Dari seribuan mantan kombatan yang hadir, hanya sekitar 300 peserta yang dibolehkan masuk.
Mereka adalah para mantan Panglima wilayah dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh dan alumni Tripoli.
Eks Tripoli adalah personel eks GAM yang pernah mengikuti latihan militer di Libya, beberapa waktu lalu atau sebelum adanya perjanjian RI-GAM.
Baca juga: Satu Rumah di Desa Penosan Blangjerango Gayo Lues Terbakar, Enam Lainnya Rusak Ringan
Baca juga: Undang-Undang Disahkan, Vladimir Putin Bisa Mencalonkan Diri Sebagai Presiden Rusia Lagi
Baca juga: Thailand Harapkan Kedatangan Turis UEA pada Gelombang Pertama Pembukaan Kembali Phuket
Para panglima eks GAM dan Tripoli sudah hadir ke Aceh Utara pada Sabtu (4/4/2021) lalu, untuk mengikuti zikir dan doa bersama yang diadakan juga di kawasan Aceh Utara.
Dua agenda yang dilaksanakan Komite Peralihan Aceh atau KPA itu mendapat pengamanan dari puluhan personel Mapolres Lhokseumawe dan Mapolres Aceh Utara.
Dari sejumlah eks Tripoli yang hadir, tiga di antaranya adalah Ketua KPA Samudera Pase, Tgk Zulkarnaini Bin Hamzah, Sekretaris Jenderal KMA, Musa Abubakar dan Ketua DPW PA Pidie, Sarjani.
Rapat Ban Sigom Donya tersebut juga dihadiri para eks kombatan lainnya. Namun, rapat tersebut hanya diikuti mantan Panglima GAM dan jebolan Tripoli.
Rapat tersebut berlangsung secara tertutup, sehingga hanya diikuti dari kalangan tertentu KPA saja.
Baca juga: Ismed Sofyan Nikahi Gadis Aceh Tamiang, Fans Persija Jakarta Beri Ucapan Selamat
Baca juga: BNN Aceh Gandeng Kantor BI Lhokseumawe, Bantu 60 Ribu Benih Ikan Lele untuk Masyarakat Mon Geudong
Baca juga: Arab Saudi Beri Stimulus Pekerja Wanita Berpenghasilan Rendah
Bahkan, para peserta rapat juga tidak dibenarkan membawa masuk handphone atau HP ke ruang pertemuan di lantai dua.(*)