Corona Serang Dunia
Apa Itu Virus Corona E484K 'Eek'? Sudah Ditemukan di Indonesia dan Jepang Siap Lockdown
Munculnya mutasi varian virus corona jenis baru, E484K 'Eek' di sejumlah negara telah membuat masyarakat khawatir.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Munculnya mutasi varian Virus Corona jenis baru, E484K 'Eek' di sejumlah negara telah membuat masyarakat khawatir.
Sejumlah negara telah melaporkan penyebaran virus 'Eek' ini, termasuk Jepang.
Terlebih, varian ini juga sudah ditemukan di Indonesia.
Diberitakan Kompas.com, Juru Bicara Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mutasi virus Covid-19 E484K ‘Eek’ sudah terdeteksi masuk ke Indonesia.
"Iya ada satu kasus," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/4/2021).
Namun, Nadia belum mendapatkan informasi lebih lanjut apakah mutasi virus Covid-19 E484K dibawa oleh pelaku perjalanan luar negeri atau tidak.
Baca juga: Turki Mencatat 44.756 kasus Baru Virus Corona, Menjadi Kasus Harian Tertinggi
Baca juga: Pemerintah Yaman Dapat Bantuan Vaksin Covid-19, Rumah Sakit Kewalahan Tangani Pasien Virus Corona
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga mengatakan pada Minggu (4/4/2021) bahwa ia akan memperluas langkah-langkah darurat.
Hal itu dilakukan untuk menahan gelombang baru infeksi virus corona, di tengah kekhawatiran penyebaran mutasi virus corona.
PM Suga mengatakan Ibukota Jepang, Tokyo mungkin akan dimasukkan ke daftar area yang akan dilakukan kuncian secara ketat.
"Semua kemungkinan sedang dipertimbangkan," kata Suga, dikutip dari Reuters, Senin (5/4/2021).
"Tidak masalah secara spesifik di mana, kami akan bertindak tanpa ragu jika diperlukan," sambungnya.
Jepang sedang bergulat untuk melawan covid-19 menjelang Olimpiade Tokyo pada Juli mendatang.
Namun, negeri matahari terbit itu belum memulai vaksinasi skala besar untuk masyarakat umum.
Baca juga: Arab Saudi Perketat Protokol Kesehatan Covid-19, Kasus Virus Corona Terus Meningkat
Pada hari Minggu (4/4/2021), 355 infeksi baru dilaporkan di Tokyo, meskipun jumlah tersebut masih jauh di bawah puncaknya yang mencapai lebih dari 2.500 pada bulan Januari.
Pakar kesehatan sangat prihatin dengan lonjakan mutasi baru yang baru-baru ini dinyatakan positif di wilayah Osaka.